Ukraina pada Rabu (19/7/2023) mengatakan, 60.000 ton biji-bijian yang
hendak diekspor hancur dalam serangan Rusia di pelabuhan Odessa semalam.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja
menghancurkan tempat penyimpanan biji-bijian.
Selama dua malam beruntun, Rusia menembakkan rudal ke wilayah Odessa di
selatan Ukraina yang menghantam pelabuhan di Laut Hitam.
Serangan ini terjadi setelah Rusia keluar dari kesepakatan untuk
mengamankan jalur ekspor biji-bijian bagi kapal kargo Ukraina.
Kementerian Pertanian Ukraina menyebutkan, 60.000 ton biji-bijian hancur di
pelabuhan Chornomorsk, luar Odessa.
Dikatakan bahwa biji-bijian itu hendak dikirim melalui koridor ekspor 60
hari yang lalu.
"Infrastruktur biji-bijian dari pedagang dan pengangkut internasional serta
Ukraina seperti Kernel (Ukraina), Viterra (Kanada), dan CMA CGM Group
(Perancis) paling menderita," kata kementerian tersebut, dikutip dari kantor
berita AFP.
"Ketahanan pangan dunia sekali lagi dalam bahaya," tambahnya.
Pada Senin (17/7/2023), Rusia menolak memperpanjang kesepakatan ekspor
biji-bijian yang ditengahi PBB dan memperingatkan risiko pengiriman
melalui Laut Hitam.
PBB kemudian memperingatkan, negara-negara miskin akan menanggung akibat
dari kolapsnya kesepakatan ekspor biji-bijian, sedangkan negara-negara Barat
menyesalkan keluarnya Rusia dari perjanjian.
copas dari
https://www.kompas.com/global/read/2023/07/20/101900870/ukraina-terkini--rusia-hancurkan-60.000-ton-biji-bijian-dalam-serangan-di
No comments:
Post a Comment