Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia pada Rabu (20/12/2023)
mengatakan, Israel menggunakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara sebagai
markas militernya.
Sebelumnya, pada 6 November 2023 Israel menuduh Hamas menggunakan RS
Indonesia sebagai markas dan memiliki terowongan di bawahnya.
MER-C keesokan harinya membantah secara diplomatis dan teknis, kemudian
dalam konferensi pers terbaru disebutkan bahwa Israel telah
mendudukinya.
"Sekitar dua minggu yang lalu sampai dengan hari ini, Israel menempatkan
pasukannya, tempat berlindung dan markasnya, itu di Rumah Sakit Indonesia
yang dulu tanggal 6 (November) mereka menuduh bahwa di situ adalah markas
Hamas dan ada orang Hamas di situ," kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini
Abdul Murad dalam konferensi pers yang disiarkan di media sosial.
"Nah, sekarang mereka menempatkan pasukan di situ sebagai perisai dari
serangan Hamas," lanjutnya.
dr Sarbini menambahkan, Israel gagal menaklukkan Gaza utara sehingga tidak
ada tempat aman bagi IDF (tentara Israel) untuk bersembunyi, berlindung, dan
melakukan koordinasi.
"Harapan mereka (IDF) itu adalah bahwa Hamas akan ragu atau tidak mungkin
menyerang dengan senjata-senjata perang ke tempat perlindungan Israel di
Rumah Sakit Indonesia," terangnya.
MER-C kemudian mengecam cara-cara Israel yang disebutnya kotor dengan
menjadikan RS Indonesia sebagai markas, benteng, dan untuk menyerang
kelompok-kelompok perlawanan Palestina di utara.
Israel ubah RS Al Awda jadi barak militer
Selain RS Indonesia, Israel juga disebut mengubah Rumah Sakit Al Awda di
utara Jalur Gaza menjadi barak militer.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, Ashraf Al
Qudra, pada Selasa (19/12/2023) mengatakan bahwa militer Israel menahan 240
warga Palestina, termasuk 80 petugas medis, 40 pasien, dan 120 yang
mengungsi di dalam rumah sakit.
Dikutip dari kantor berita Antara, ia juga menyebutkan bahwa orang-orang
Palestina yang berada di dalam RS Al Awda terjebak tanpa ada air, makanan,
dan obat-obatan.
Militer Israel turut melarang pergerakan antar-unit di rumah sakit.
Sebanyak enam pegawai rumah sakit, termasuk direktur RS Ahmed Muhanna, dan
seorang pasien ditangkap.
copas dari
https://www.kompas.com/global/read/2023/12/21/101334670/mer-c-israel-jadikan-rs-indonesia-di-gaza-sebagai-markas-militer
No comments:
Post a Comment