Badan Intelijen Israel dilaporkan menahan dan menginterogasi khatib
Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Sheikh Ekrima Sabri, atas tuduhan
penghasutan pada Minggu (17/12).
Pengacara Sheikh Sabri, Hamza Qutina, mengatakan agen
Mossad menggerebek rumah kliennya itu pada 4 Desember lalu menahan dan
mencekalnya untuk bepergian.
"Sabri diperiksa atas tuduhan penghasutan di Pusat Penahanan Moscovia di
Yerusalem," kata Qutina dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor
berita Palestina, Wafa.
Khatib yang berusia 84 tahun itu memang pernah beberapa kali ditahan oleh
Israel dan dilarang memasuki Masjid Al Aqsa selama beberapa
bulan.
Dikutip kantor berita Turki Anadolu, Sabri memang dikenal sebagai
pengkritik keras pendudukan Israel di wilayah Palestina yang telah
berlangsung selama beberapa dekade. Ia sebelumnya menjabat sebagai mufti
Yerusalem dan wilayah Palestina pada 1994 hingga 2006.
Masjid Al Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.
Masjid Al Aqsa juga merupakan kiblat pertama umat Muslim.
Sementara itu, orang-orang Yahudi menyebut kompleks Masjid Al
Aqsa juga sebagai situs suci umat mereka yang kerap disebut
"Tample Mount". Umat Yahudi mengklaim Tample Mount adalah situs
dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel sendiri telah menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel
1967. Tel Aviv pun mencaplok seluruh kota Yerusalem pada 1980, sebuah
tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Penahanan Sheikh Sabri ini berlangsung kala agresi Israel ke Palestina masih terjadi bahkan semakin membabi buta sejak 7 Oktober lalu. Lebih dari 18.800 warga Palestina tewas, mayoritas anak-anak dan perempuan, akibat bombardir Israel selama dua bulan lebih. copas dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231218153603-120-1038770/mossad-israel-tangkap-imam-masjid-al-aqsa-gegara-tuduhan-menghasut
No comments:
Post a Comment