Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina Richard
Peeperkorn membeberkan situasi di Gaza, usai gencatan senjata tak
diperpanjang dan Israel kembali menggempur wilayah tersebut.
Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka
menyerang warga dan objek sipil. Hingga kini, total korban imbas serangan
Israel mencapai 16.000 jiwa.
"Situasi [di Gaza] kian buruk setiap jam," kata Peeperkorn dalam sebuah
video, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12).
Dia kemudian berujar, "Ada pengeboman yang secara intensif sedang
berlangsung, termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di
Rafah."
Pada Senin malam hingga Selasa pagi ini, wilayah selatan Gaza bergejolak.
Israel meluncurkan serangan, mengepung fasilitas sipil, dan menempatkan
penembak jitu di atap-atap bangunan.
Israel juga menyerang Kamp Pengungsi Jabalia Al Balad dan menewaskan 15
orang.
Pada Selasa ini, pasukan Israel juga menyerang kamp pengungsi Nuseirat di
Gaza Tengah. Imbas gempuran mereka, setidaknya 50 orang meninggal.
Serangan Israel juga menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.
Mereka lalu dilarikan ke Rumah Sakit Nasser.
Israel kembali menggempur Gaza besar-besaran usai gencatan senjata
berakhir.
Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, sepakat gencatan
senjata pada 24 November. Kesepakatan damai ini diperpanjang dua kali dan
berakhir pada 30 November. Imbas serangan terbaru nyaris seribu orang di
Palestina meninggal.
No comments:
Post a Comment