BRICS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan
negara anggota blok ekonomi BRICS mengalami defisit pada 2024. Padahal
tahun sebelumnya sempat surplus.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, neraca
perdagangan RI dengan 5 negara anggota BRICS mengalami defisit sebesar
1,63 miliar dollar AS atau setara Rp 26,56 triliun dengan asumsi kurs Rp
16.300 per dollar AS.
Namun dia tidak merincikan berapa nilai ekspor dan impor Indonesia dengan
China, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan pada 2024 sehingga neraca
dagang menjadi defisit.
Yang jelas, kinerja neraca dagang Indonesia dengan 5 negara BRICS ini
merosot dibandingkan tahun 2023 yang dapat mencatatkan surplus sebesar
9,63 miliar dollar AS.
Untuk diketahui, surplus neraca dagang dapat terjadi ketika total nilai
ekspor Indonesia lebih tinggi ketimbang nilai impornya ke negara-negara
tersebut.
Sedangkan defisit neraca dagang terjadi karena nilai impor Indonesia
lebih tinggi ketimbang nilai ekspor ke negara-negara tersebut.
"Tahun 2024 ini neraca perdagangan Indonesia dengan 5 negara BRICS
mengalami defisit sebesar 1,63 miliar dollar AS," ujarnya saat konferensi
pers di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Kinerja Ekspor RI dengan BRICS
Amalia mengungkapkan, kinerja ekspor Indonesia dengan 5 negara BRICS itu
telah berkontribusi sebesar 33,91 persen terhadap total ekspor non minyak
dan gas (migas) Indonesia pada 2024.
Adapun sepanjang tahun lalu nilai ekspor non-migas Indonesia ke BRICS
mencapai 84,37 miliar dollar AS atau setara Rp 1.375 triliun dengan asumsi
kurs Rp 16.300 per dollar AS.
Realisasi nilai ekspor non-migas itu turun 1,27 miliar dollar AS
dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar 85,64 miliar dollar AS.
"Nilai ekspor non-migas Indonesia ke 5 negara BRICS sebesar 84,37 miliar
dollar AS atau mencakup 33,91 persen dari total ekspor non-migas
Indonesia," ucapnya.
Dia pun merincikan kinerja ekspor non-migas Indonesia ke masing-masing
negara BRICS, yaitu:
1. China
Nilai ekspor non-migas RI ke China pada 2024 sebesar 60,22 miliar dollar
AS atau turun 2,11 miliar dollar AS dari tahun 2023 yang mencapai 62,33
miliar dollar AS.
Kinerja ekspor ini menjadi yang terbesar di antara negara anggota BRICS
lainnya. Karena meski kinerjanya turun, tapi ekspornya memberikan
kontribusi sebesar 24,2 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.
Sepanjang 2024, komoditas ekspor non-migas RI ke China meliputu besi dan
baja senilai 16,07 miliar dollar AS, bahan bakar mineral senilai 13,89
miliar dollar AS, serta nikel dan barang daripadanya senilai 6,26 miliar
dollar AS.
"Komoditas ekspor terbesarnya adalah besi dan baja senilai 16,07 miliar
dollar AS," kata Amalia.
2. India
Nilai ekspor non-migas RI ke India pada 2024 sebesar 20,32 miliar dollar
AS atau meningkat 40 juta dollar AS dari tahun 2023 yang mencapai 20,28
miliar dollar AS.
Ekspor non-migas Indonesia terbesar kedua ke 5 negara BRICS itu
memberikan kontribusi sebesar 8,17 persen dari total ekspor non-migas
Indonesia.
Adapun komoditas ekspor non-migas terbanyak ialah bahan bakar mineral
senilai 6,98 miliar dollar AS, lemak dan minyak hewani atau nabati senilai
3,96 miliar dollar AS, serta besi dan baja senilai 1,86 miliar dollar AS.
"Komoditas utama ekspor Indonesia ke India adalah batubara dan CPO
(minyak kelapa sawit)," tambahnya.
3. Brasil
Nilai ekspor non-migas RI ke Brasil pada 2024 sebesar 1,72 miliar dollar
AS atau meningkat 440 juta dollar AS dari tahun 2023 yang sebesar 1,28
miliar dollar AS.
Meski tidak sebanyak China dan India, kontribusi ekspor RI ke Brasil
sebesar 0,69 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.
Komoditas ekspor non-migas ke Brasil paling banyak berupa emak dan minyak
hewani atau nabati senilai 476,51 juta dollar AS.
Kemudian komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya
senilai 247,87 juta dollar AS, serta kendaraan dan bagiannya senilai
186,64 juta dollar AS.
4. Rusia
Nilai ekspor non-migas RI ke Rusia pada 2024 sebesar 1,31 miliar dollar
AS atau meningkat 400 juta dollar AS dari tahun 2023 yang sebesar 910 juta
dollar AS.
Kontribusi ekspor RI ke Rusia sebesar 0,53 persen dari total ekspor
non-migas Indonesia dengan komoditas ekspor terbanyak ialah lemak dan
minyak hewan atau nabati senilai 733,9 juta dollar AS.
Kemudian diikuti dengan komoditas kakao dan olahannya senilai 140,02 juta
dollar AS serta kopi, teh, dan rempah-rempah senilai 115,95 juta dollar
AS.
5. Afrika Selatan
Nilai ekspor non-migas RI ke Afrika Selatan pada 2024 sebesar 780 juta
dollar AS atau turun 60 juta dollar AS dari tahun 2023 yang sebesar 840
juta dollar AS.
Amalia menyatakan, ekspor non-migas ke Afrika Selatan menjadi yang paling
kecil kontribusinya ke total ekspor non-migas RI yakni sebesar 0,31
persen.
"Nilai ekspor non-migas yang masih kecil adalah dengan Afrika Selatan.
Sepanjang tahun 2024 total nilai ekspor non-migas Indonesia ke Afrika
Selatan senilai 0,78 miliar dollar AS," tuturnya.
Adapun komoditas ekspor non-migas Indonesia ke Afrika Selatan pada
periode ini, yaitu emak dan minyak hewan atau nabati senilai 316,71 juta
dollar AS, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya senilai 63,94 juta
dollar AS, serta kertas, karton, dan barang daripadanya senilai 61,88 juta
dollar AS.
Indonesia Gabung BRICS Bakal Buka Akses Pasar Ekspor
Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi yang
berisikan negara-negara berkembang.
Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios)
Media Wahyudi Askar mengatakan, masuknya Indonesia jadi anggota BRICS akan
membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mendiversifikasi mitra dagang
dan investasi.
Pasalnya, anggota BRICS mencakup negara-negara berkembang dengan ekonomi
terbesar di dunia seperti China dan India yang saat ini pangsa pasarnya
sekitar 40 persen di perekonomian global.
Dengan terbukanya akses pasar yang besar ini, Indonesia berpeluang
meningkatkan ekspor komoditas seperti minyak kelapa sawit (crude palm
oil/CPO), batu bara, hingga produk manufaktur.
"Ekspor CPO Indonesia ke India sekitar 20 persen dari total, dan angka
ini berpotensi meningkat jika hubungan dagang diperkuat dalam kerangka
BRICS," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
copas dari
https://money.kompas.com/read/2025/01/16/073104526/neraca-dagang-ri-ke-negara-brics-masih-defisit-163-miliar-dollar-as-di-2024?page=all#page2
No comments:
Post a Comment