Tradisi Paebathon Pahompu adalah orang tua yang membawa
anak pertama mereka untuk mengunjungi kakek nenek dari pihak ibu (ompung bao). Proposal ini akan mengkaji bagaimana penyambutan cucu pertama dari
putrinya. Tradisi Paebathon pahompu ini
menjadi suatu keharusan karena sebagai bentuk ucapan syukur atas terkabulnya
doa restu orang tua kepada putrinya. Selain itu, tradisi paebathon pahompu
adalah suatu bentuk penghormatan terhadap keluarga pihak ibu. Paebathon
pahompu adalah suatu tradisi yang mana orang tua si anak, kakek nenek pihak ayah (ompung suhut),
teman satu marga ayah (dongan tubu), dan putrinya (boru) membawa
anak pertama (buha baju) pergi mengunjungi (mebat) ke rumah kakek
nenek dari pihak ibu (ompung bao).
Untuk
melakukan pengunjungan, pihak keluarga laki-laki membawa makanan adat seperti; daging
babi yang masih muda (lomok-lomok), dan daging babi yang masih utuh
bentuk bagian tubuh. Namun bagian-bagian tubuh hewan babi tersebut dipotong-potong,
seperti bagian kepala, leher, kaki, ekor. Bagian potongan hewan ini
disebut (juhut). Tujuan tradisi paebathon pahompu adalah
untuk mempererat hubungan tali persaudaraan sianak kepada pihak keluarga ibu,
terlebih kepada kakek nenek. Tradisi paebathon pahompu dilakukan dengan cara
memberi doa restu dan nasehat. Paebathon pahompu digambarkan dengan memberikan sianak
kepangkuan kakek neneknya (dipaabinghon).
Tradisi Paebathon Pahompu pada saat pelaksanaan tradisi tersebut
terdapat harapan-harapan ataupun keinginan yang ingin dicapai. Tradisi ini
dilakukan turun temurun dan dimiliki oleh satu suku saja. Tradisi ini
dilaksanakan sebagai ucapan syukur ataupun menolak hal-hal buruk yang akan
terjadi. Batak Toba memiliki tradisi yang sangat dipercayai. salah satu
tradisi tersebut adalah Tradisi Paebathon Pahompu. Tradisi ini
dilaksanakan untuk bayi anak pertama yang baru lahir untuk mengunjungi dan
mengenalkan (mebat) kerumah kakek & nenek (oppung bao)
dari pihak ibu si bayi.
Paebathon
Pahompu
Paebathon pahompu ialah suatu acara dimana orang tua bersama kakek/nenek dari pihak laki- laki (oppung suhut) dongan tubu dan borunya membawa anak pertama (buha baju) yang masih bayi mengunjungi (mebat) kakek/nenek dari pihak perempuan dan atau tulangnya, dengan membawa makanan adat lomok-lomok lengkap dengan namargoar. makna dari acara ini ialah sudah terwujudnya doa restu pihak hula-hulanya yakni agar secepatnya memiliki anak.
Ucapan terimakasih itu digambarkan dengan menyerahkan si bayi dipangku oleh kakek dan neneknya (dipaabingkon) lalu dilanjutkan dengan tulang manimburi. di adat batak, momen ini dinamakan Manimburi (menggunting rambut). Manimburi dilakukan untuk mendoakan si anak agar sehat, panjang umur, ubun- ubun dan tengkoraknya semakin kuat dan keras. diawali dengan memberikan Tudu- tudu sipanganon kepada hula- hulanya, dilanjutkan dengan acara Paabing pahompu, kemudian Pasahat sulang- sulang tu oppung dohot tulangna, Setelah itu oppung dan tulang nya memberikan ulos Parompa dan hadiah untuk pahompu dan berenya( Sihombing 2019).
No comments:
Post a Comment