Gencatan senjata Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza selamat empat
hari masih berlangsung namun Israel masih terus melancarkan sejumlah
serangan di Palestina termasuk Tepi Barat.
Berikut kilas berita internasional selama akhir pekan:
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang
gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas
sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.
Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza
untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan
bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.
Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap "terlibat secara pribadi untuk
memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja
untuk memperpanjang kesepakatan tersebut."
Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel
Sejumlah warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kediaman
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.
Melansir Al Jazeera, para warga menyerukan bahwa Netanyahu merupakan
bencana bagi Israel. Mereka juga membawa sejumlah poster protes dengan
tulisan bervariatif.
Di antaranya, 'Bibi berbahaya, mundur lah sekarang,' Bibi mengacu pada
julukan perdana menteri. Ada juga poster bertuliskan 'Netanyahu adalah
bencana terbesar bagi Israel'.
Gencatan Senjata, Israel Masih Kepung 2 RS di Tepi Barat Palestina
Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Tepi Barat Palestina saat
gencatan senjata selama empat hari diterapkan.
Bulan Sabit Merah Palestina (PRSC) melaporkan tentara Israel mengepung
Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan Rumah Sakit Ibnu Sina di Tepi Barat,
demikian menurut laporan Al Jazeera, Minggu (26/10).
Kejadian itu berlangsung usai Israel sempat mengepung rumah sakit di Gaza
yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.
copas dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231127062200-120-1029329/warga-israel-kepung-rumah-netanyahu-sampai-hamas-bebaskan-sandera
No comments:
Post a Comment