Dalam debat capres perdana di gedung KPU RI, Selasa (12/12/2023) malam,
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengklaim bahwa saat dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI adalah
gubernur yang paling banyak memberikan izin pembangunan rumah ibadah.
"Dan kalau boleh saya laporkan, dalam sejarah Gubernur Jakarta, yang paling
banyak memberikan izin rumah ibadah adalah Gubernur Anies Baswedan. Termasuk
ketika umat Islam ingin mendirikan masjid dan tidak dapat izinnya, saya
bicara, ketika umat Kristen ingin mendirikan gereja tidak bisa mendapatkan
izin dari masyarakat, saya bicara. Sehingga akhirnya mendapatkan izin untuk
bisa beribadah," ujar Anies Baswedan.
Anies juga menyebut, saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta, izin gereja
yang mandek 30 sampai 40 tahun beres ia selesaikan.
"Pak Prabowo, perlu kami sampaikan bahwa ketika kami bertugas di Jakarta,
maka ada begitu banyak izin-izin gereja yang mandek 30 tahun, 40 tahun, dan
tuntas dibereskan," kata Anies.
Penelusuran Fakta Suara.com
Dari penelusuran atas klaim Anies Baswedan, data Badan Pusat Statistik
(BPS) memang memperlihatkan jumlah rumah ibadah yang meningkat cukup jauh
pada tahun 2022, jika dibandingkan dengan data beberapa tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober
2017 sampai Oktober 2022
Meski begitu, ada perbedaan angka antara beberapa rumah ibadah. Berdasarkan
data BPS di tahun 2018, saat itu ada sebanyak 2.927 masjid, 2.775 mushola, 2.742 gereja
Protestan, 45 gereja Katolik, 29 pura, 263 vihara, serta 4 kelenteng.
Sedangkan data BPS lainnya yang mencakup periode 2020-2022, mencatatkan bahwa pada 2022 di DKI Jakarta terdapat sebanyak 3.476
masjid, 3.550 musola, 1.293 gereja Protestan, 47 gereja Katolik, 32 pura,
289 vihara, dan 5 kelenteng. Artinya, selain rumah ibadah lainnya yang
memang ada penambahan (banyak maupun sedikit), untuk gereja Protestan justru
jumlahnya berkurang cukup jauh di 2022.
Sementara itu, terkait klaim izin gereja mandek 30-40 tahun selesai di masa
Anies, tim Cek Fakta Suara.com menemukan salah satu artikel berjudul "Pendeta Ini Menangis Saat Tahu Anies Baswedan Beri IMB ke Gereja yang
Sudah 40 Tahun Tak Dapat Izin" yang tayang di Wartaekonomi.co.id. Artikel ini tayang pada Jumat 10
Maret 2023.
Berikut isi artikelnya: "Pendeta Shephard Supit menceritakan dirinya pernah merasa sangat haru
hingga menangis saat Anies Baswedan yang kala itu menjadi Gubernur DKI
Jakarta memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas sebuah gereja
yang sudah 40 tahun lamanya tidak mendapat izin.
“Singkat cerita, dia turun langsung dan reda yang menjadi
ganjalan-ganjalan bisa terhubungkan lagi. Pak Anies seorang Gubernur dia
turun tak sekadar wacana... dia berdialog dan terjadilah kesepakatan,
akhirnya kami balik dan memberikan itu IMB ke Gereja GPIB Pelita yang 40
tahun tak dapat izin,” jelasnya melansir dari channel youtube Laman
TV.
“Saya kalau bicara ini emosional juga, terharu karena saat itu pendeta
dan majelis nangis semua, mereka tidak menduga dan kaget,” imbuhnya.
Pendeta Shephard Supit juga menceritakan pengalamannya yang sempat
menjadi anak buah Anies Baswedan.
Pendeta Shephard Supit diketahui adalah salah satu anggota dari Tim
Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) saat Anies menjabat sebagai
gubernur.
“Ya oleh karena sebelumnya, saya adalah salah satu ketua di Jakarta. Jadi
setelah saya menyelesaikan tugas selama 2 periode, nah baru kemudian Pak
Anies memanggil untuk bergabung,” kata dia.
“Di TGUPP saya sendiri tidak tahu apa alasannya dan saya juga tidak
direkomendasi oleh siapa-siapa. Jadi itu rasanya semacam hak subjektivitas
dari Pak Anies sendiri untuk memilih timnya, tentu atas pengamatan
beliau,” jelas dia.
“Dan ya saya bersyukur karena bisa gabung di sana dan ketika saya ada di
sana agak sedikit lebih mengherankan,” tambanya.
Ia mengatakan, sebelum bergabung ke TGUPP, ia sebenarnya sudah mengenal
Anies. “Saya sudah tahu dengan keberadaan Pak Anies atau kami sudah
berkenalan saat beliau jadi Rektor, kemudian dalam program Indonesia
mengajar,” ungkapnya.
“Lalu, kami juga waktu itu bikin program Indonesia cerdas dan mengutus
perwakilan ke daerah-daerah remote area ke 3T. Itu daerah terbelakang,
terluar, dan tertinggal,” jelasnya.
“Nah di situ saya sudah mengenal dan sudah pernah berdiskusi dan saya
sudah mendapat satu pemahaman bahwa beliau adalah seorang yang sangat
moderat dan cendekiawan intelektual yang rendah hati bersahaja hidupnya,”
tambahnya." Sumber:
https://wartaekonomi.co.id/read485969/pendeta-ini-menangis-saat-tahu-anies-baswedan-beri-imb-ke-gereja-yang-sudah-40-tahun-tak-dapat-izin?page=2
Sedangkan terkait bagian pernyataan "dalam sejarah Gubernur Jakarta", ini
sulit dibuktikan karena memang tidak ditemukan datanya jika merujuk pada era
Gubernur Jakarta terdahulu sejak tahun 1960, apalagi dari era Wali Kota
(tahun 1050-an).
Kesimpulan:
Berdasarkan penelusuran dan data yang tersedia tersebut, dapat disimpulkan
bahwa terhadap pernyataan Anies Baswedan terkait jumlah izin rumah ibadah di
atas adalah "sebagian benar". Hal ini karena sebagian di antara
pernyataannya tidak bisa dibuktikan dan/atau tidak ada datanya, sedangkan
sebagian angka yang tersedia juga tidak cocok, karena ada rumah ibadah yang
tidak menunjukkan penambahan melainkan justru berkurang.
Copas dari https://www.suara.com/kotaksuara/2023/12/12/214824/cek-fakta-benarkah-anies-jadi-gubernur-paling-banyak-beri-izin-rumah-ibadah-dalam-sejarah-jakarta
No comments:
Post a Comment