Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berduka cita atas kabar
relawan yang meninggal dunia usai dianiaya di Yogyakarta.
Ganjar tidak membeberkan identitas relawan yang dimaksud, namun hanya
mendengar kabar dari timnya.
"Saya turut berduka. Kemarin saya dikabari ada relawan yang meninggal
dunia," kata Ganjar di Djakarta Theatre, Jakarta, Sabtu (30/12).
Ganjar memastikan Tim Pemenangan Nasional (TPN) turun tangan dalam kasus
tersebut. Dia bahkan membuka kemungkinan untuk menempuh jalur hukum.
"Kami minta Tim Pemenangan untuk segera urus dan sekarang tim hukum
mendalami soal itu," ujar Ganjar.
Sebelumnya, TPN Ganjar-Mahfud mengatakan terdapat sejumlah kasus
penganiyaan terhadap relawan. Salah satu kasusnya terjadi di
Yogyakarta pada Jumat (29/12).
Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis menyebut seorang
relawan bernama Muhandi Mawanto meninggal dunia karena dianiaya simpatisan
pasangan calon lain.
Selain itu, di sisi lain Todung juga mengatakan ada dua relawan lainnya yang dilarikan ke rumah sakit usai diduga dianiaya oleh anggota TNI. Kejadian itu terjadi di Boyolali setelah acara kampanye Ganjar.
Terkait dengan penganiayaan di Boyolali, Kadispenad Brigjen Kristomei
Sianturi mengatakan TNI sudah menahan 15 prajurit buntut penganiayaan
itu.
"Telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan Denpom IV/4 Surakarta
untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan guna memeriksa,
menyelidiki dan mendalami keterlibatan oknum prajurit tersebut, serta
melakukan proses hukum sesuai prosedur yang berlaku," ucap Kristomei dalam
keterangan tertulis.
No comments:
Post a Comment