Ilustrasi - Seorang tenaga kesehatan merawat bayi prematur yang dipindahkan
dari Jalur Gaza di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Administratif Baru, Kairo
timur, Mesir, Minggu (3/12/2023). ANTARA FOTO/Xinhua/Ahmed Gomaa/rwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan para petugas medis di Jalur
Gaza menghadapi tekanan dari Israel dalam menjalankan misi kemanusiaan di
wilayah Palestina yang terkepung itu.
“Staf WHO melihat salah satu dari mereka (staf Masyarakat Bulan Sabit Merah
Palestina/PRCS) diminta berlutut sembari ditodong senjata dan kemudian
dibawa ke tempat tertutup. Di sana dia dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi
dan digeledah," kata WHO seperti diwartakan laman PBB.
Perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn,
mengungkapkan bahwa petugas medis di Jalur Gaza menghadapi kendala dalam
menjalankan misi karena tentara Israel menginspeksi staf medis di pos-pos
pemeriksaan.
Dua staf PRCS, yang sedang dalam perjalanan ke Gaza utara, ditahan selama
lebih dari satu jam oleh tentara Israel, kata Peeperkorn.
"Tidak boleh ada seorang pun petugas medis yang ditahan," kata
Peeperkorn.
WHO juga mengungkapkan truk bantuan yang membawa pasokan medis dan salah
satu ambulans yang membawa pasien dari Rumah Sakit Al-Ahli tertembak saat
memasuki Kota Gaza dan dalam perjalanan kembali menuju Gaza selatan.
"Iring-iringan medis kembali dihentikan di pos pemeriksaan yang sama, di
mana staf PRCS dan sebagian besar pasien diharuskan meninggalkan ambulans
untuk pemeriksaan keamanan," sebut WHO.
WHO mengungkapkan pasien-pasien kritis yang masih berada dalam ambulans
digeledah oleh tentara bersenjata.
Salah seorang dari dua staf PRCS yang ditahan sebelumnya dibawa untuk
diinterogasi untuk kedua kalinya. hal ini membuat misi kemanusiaan dan
penyaluran bantuan di Gaza berjalan sangat lambat.
“PRCS kemudian melaporkan bahwa selama proses pemindahan, salah satu pasien
yang terluka meninggal dunia akibat lukanya tidak segera ditangani, kata
WHO.
Sementara itu, seorang staf PRCS yang sempat ditahan mengaku dipukuli dan
dipermalukan, kemudian dibiarkan berjalan ke arah selatan dengan tangan
terikat di belakang punggung, dan tanpa pakaian atau sepatu.
Copas dari
https://www.antaranews.com/berita/3870144/who-israel-telanjangi-geledah-dan-tahan-petugas-medis-di-gaza?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=popular_right
No comments:
Post a Comment