Turki belakangan ini menjadi sorotan usai meluncurkan serangan udara
ke perbatasan Irak utara dan Suriah utara pada Senin (15/1).
Dalam rilis resmi, Kementerian Pertahanan Turki menyatakan serangan
mereka menghantam gua, tempat penampungan, depot amunisi, hingga
gudang.
Di hari yang sama, Iran juga meluncurkan serangan ke wilayah Erbil
Irak.
Serangan itu bermaksud untuk menetralkan kelompok Kurdi.
Warga Kurdi banyak yang hidup di teritori Iran, Irak, hingga Turki.
Mereka tak punya negara sendiri.
Milisi Kurdi di negara-negara itu beberapa kali berusaha memerdekakan
diri.
Terlepas dari serangan tersebut, mengapa Iran dan Turki sangat memusuhi
Kurdi?
Sikap permusuhan Turki ke Kurdi, lebih tepatnya, kelompok pemberontakan
Partai Buruh Kurdistan (PKK) muncul sejak lama.
PKK ingin membentuk negara Kurdi dan menentang tekanan budaya serta hak
politik yang dilakukan Ankara. Namun, Turki mencegahnya.
Di sisi lain, kaum Kurdi di Turki menerima perlakuan tak simpati dari
negara tersebut.
Pemerintah ingin menghapus identitas Kurdi dan menyebut bangsa sebagai
"Turki Pegunungan".
Tak hanya itu, pemerintah Turki juga melarang orang-orang Kurdi
menggunakan bahasa Turki dan mengenakan pakaian khas negara
tersebut.
Iran juga bersikap negatif ke Kurdi. Pada 1979, Ayatollah Khomeini bahkan
mewanti-wanti pemimpin kelompok ini soal upaya kemerdekaan mereka.
Khomeini saat itu mengatakan Iran akan membalas dengan respons yang keras ke kelompok Kurdi.
No comments:
Post a Comment