Nubuat Tentang Mesias Menurut Nabi Yesaya, Yeremia, Dan Yehezkiel -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nubuat Tentang Mesias Menurut Nabi Yesaya, Yeremia, Dan Yehezkiel

| 6:04 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-30T11:04:56Z

Nubuat Tentang Mesias
 

Kata Mesias di ambil dari Bahasa Aram mesyiha, yaitu dialek dari bahasa Ibrani masyiah, yang berarti yang di urapi. Kata Aram mesyiah sama dengan bahsa Ibrani hamasyiah, yang dua-duanya di terjemahkan dalam septuaginta dengan ho khristos. Pada awalnya kata ini menunjuk pada raja yang sedang berkuasa di kerajaan Israel Raya, terutama yang berasal dari dinasti Daud. Pada saat sekarang ini pengertian Mesias sudah baku, bahwa Yesus Kristus “Mesias” yang telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari segala dosa, supaya dapat memperoleh hidup yang kekal pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Itulah pemahaman Mesias yang sekarang, yaitu setelah Yesus Kristus datang, mati di kayu salib, di kuburkan dan naik kesurga, seperti yang telah di saksikan oleh para murid-murid-Nya dalam Perjanjian Baru.

Yesus sendiri menyembunyikan atau merahasiakan diri-Nya sebagai Mesias supaya roh-roh jahat tidak mengenal akan keberadaan yang sebenarnya (Markus 1:24) dan Yesus merahasiakan kebenaran diri-Nya kepada orang banyak yang mengikut atau mendengar Dia (Markus 4:12). Larangan-larangan untuk merahasiakan mungkin merupakan tindakan pencegahan dari Yesus sendiri, meskipun hal itu tidak selalu berhasil, untuk secara tidak langsung menyatakan bahwa Dia adalah Mesias yang

Pengertian Nabi

Ada berbagai tafsiran yang berbeda tentang kata nabi. Beberapa ahli mengatakan bahwa Abraham adalah seorang nabi di karenakan dia berdoa kepada Allah untuk Abimelekh. Namun Abraham tidak dianggap nabi seperti nabi Samuel, Elia, Yesaya dan Yeremia. Tetapi secara umum dalam Perjanjian Lama menggunakan istilah nabi untuk menyebut orang yang berbicara atas nama Tuhan kepada Jemaat. Kata nabi juga di gunakan untuk juru bicara bagi orang lain. Ungkapan umum tentang nabi adalah orang yang berbicara kepada Allah, hamba Allah, dan orang yang berdoa kepada Allah.8 Tradisi Yahudi dan Kristen Memiliki pandangan yang hampir sama tentang nabi.

Menurut kedua tradisi, nabi merupakan pemimpin umat yang di panggil oleh Allah untuk memperingati umat Allah supay tidak menyimpang dari pada perintah- perintah Allah. Gereja Katolik memahami tantang nabi adalah sebagai orang yang meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang jauh ke depan. 9 Berdasarkan definisi nabi tersebut, kita dapat memahami beberapa hal, yang pertama nabi adalah pemimpin umat yang di panggil Allah untuk memimpin umat pada keselamatan. Yang kedua, untuk memperoleh keselamatan itu umat Tuhan harus percaya dan menaati perintah-perintah Allah.

Kata nabi dalam tradisi Kristen di yakini berasal dari bahasa Ibarani yaitu navi yang memiliki arti orang yang mewartakan pesan yang diterimanya dari Roh Illahi. Seorang nabi terutama dalam Perjanjian Lama disebut dengan mulut Yahweh karena mengumumkan pesan kepada manusia apa yang telah di beritahukan oleh Tuhan. Kata nabi ini juga sering di katakan sebagai mengangkat, menunjuk, dan memanggil. Jadi nabi adalah orang yang di panggil Tuhan dan di utus Tuhan dalam pekerjaan atau tugas tertentu. Menurut KBBI, nabi adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima Wahyu-Nya. Nabi merupakan orang yang berbicara atas nama Tuhan dengan keterlibatan perasaan yang kuat. Jadi seorang nabi memiliki Tugas untuk menerima pesan Tuhan melalui Wahyu dan menyamp aikan pesan itu kepada manusia.

Nabi adalah sebagi juru bicara Tuhan, yang berfungsi untuk memperteguh atau mempertahankan umat Allah dalam kepercayaan atau keyakinan sejati kepada Tuhan yang telah mengikat perjanjian-Nya kepada umat pilihan-Nya. Pada saat umat Israel menyimpang dari pada perjanjian menjadi tidak setia maka nabi tampil menjadi juru bicara Tuhan untuk menegur, menasehati, dan mengecam bangsa Israel umat beserta pemimpinnya. Para nabi mengancam atau memberi hukuman berat kepada umat yang berdosa atas nama Allah sendiri atau atas perintah Allah sendiri. Di saat para umat merasa putus asa dan hampir kehilangan kepercayaan dan pengaharapan kepada Allah, para nabilah yang terus memperingatkan bahwa Tuhan tetap setia. Para nabi juga selain itu, mereka kadang-kadang berbicara tentang masa depan atau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tetapi dalam konteks nubuatan tentang Mesias, nabi juga mengungkapkan atau menyatakan tentang kedatang seorang raja yang menyelamatkan dan akan datang sebagai pengharapan bagi orang Israel. Para nabi yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan orang yang di pilih-Nya dan percaya kepada-Nya.

Nubuat tentang Mesias

Kedatangan Mesias yang telah di nubuatkan oleh para nabi sering kali di kaitkan dengan penderitaan yang telah di alami oleh bangsa Israel. Bangsa Israel mengharapkan kedatangan Mesias sebagai raja yang akan memberikan keselamatan bagi mereka baik dalam kelimpahan dalam materi maupun hubungan yang mesrah dengan Allah. Disaat bangsa Israel hidup di dalam dosa, Allah menghukum mereka dengan cara Tuhan memperalat bangsa-bangsa lain untuk menindas dan menjarat harta benda serta apapun yang mereka miliki. Maka Tuhan mengutus para nabi untuk mengingatkan mereka untuk benar-benar bertobat sehingga pemulihan di berikan. Jadi janji pemulihan inilah yang berkaitan dengan kedatangan Mesias yang di utus oleh Tuhan untuk membebaskan mereka. Inilah inti Firman Allah yang disampaikan oleh para nabi kepada bangsa Israel. Dan yang mendasari para nabi bernubuat tentang kedatangan Mesias yaitu nubuatan yang terdapat di dalam Kej. 49:10 dan 2 Samuel 7:10-15, dalam ayat inilah sering disebut sebagai perjanjian Allah dengan Daud.

Nabi Yesaya

Nubuat nabi Yesaya tentang Mesias terdapat di dalam Yesaya 7:10-17, tentang “kelahiran Imanuel”, Yeremia 9:1-6, tentang “kelahiran Raja Damai”, dan Yesaya 11:1- 5, tentang “Tunas Adil yang keluar dari tunggul Isai”. Dalam Yesaya 7:10-17, didahului dengan pertemuan nabi Yesaya dengan raja Ahas (Yesaya 9:1-7), di mana raja sedang mengalami ketakutan karena ancaman dari Aram dan Efraim. Nabi Yesaya menasehati raja agar tetap teguh hati, tinggal tenang, dan tidak takut serta kecut hati (ayat 4). Yesaya melanjutkan nasehatnya kepada raja Ahas agar meminta tanda dari Tuhan, namun Raja Ahas tidak mau karena hal tersebut menjadi sesuatu yang mencobai Tuhan (ayat 10-12). Karena Raja Ahas tidak mau meminta tanda kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan memberikan tanda kepada raja Ahas, dan di dalam ayatnya yang ke 14-17 maka muncul tentang kelahiran anak laki-laki dari seorang perempuan muda dan dinamakan Imanuel.

Nubuat tentang Immanuel mincul di karenakan ketakutan raja Ahas yang kerajaannya sedang dalam keadaan goyah. Anak laki-laki yang lahir dari seorang perempuan muda atau perawan tersebut sudah dekat kelahirannya dan ia akan membuka babak sejarah baru bagi kerajaan Ahas. Imanuel adalah suatu rahasia, dan iamanuel adalah Mesias “Allah beserta kita”. Nama imanuel dapat diartikan dengan Allah bersama dengan bangsa Israel. Nubuatan imanuel merupakan berita atau pesan yang di sampaikan kepada bangsa Israel yang tidak setia pada saat itu

Dalam Yesaya 9:5-6, mengatakan tentang kelahiran anak yang lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dia disebut sebagai penasehat ajaib, Allah yang perkasa, Bapak yang kekal, Raja Damai. Dan di ungkapakan juga tentang kekuasaan dari tahta Daud yang sangat kokoh dengan damai sejahtera yang tidak berkesudahan, serta keadilannya dan kebenaran selama-lamanya. Yang dinubuatkan oleh Yesaya ini adalah mencakup atau menunjukkan tentang kedatangan Mesias yang akan terjadi.

Dalam Yesaya 11:1-9, memberikan gambaran bahwa Mesias dari keturunan Daud. Dalam ayat ini mengungkapkan bahwa Mesias yang akan datang membawa suasana yang penuh damai. Di karenakan kerajaan Daud akan mengalami kemerosotan, keamanan dan kelimpahan di masa raja Daud sudah berlalu dan kehilangan kehidupan yang baik.13 Mesias yang di janjikan berasal dari tunggul Isai (Yes. 11:1). Tunggul ini merupakan sesuatu yang menjelaskan tentang pangkal pohon yang masih tinggal sehabis di tebang. Nampaknya harus mengalami penebangan terlebih dahulu keluarga Daud, sebagai keturunan Isai kemudian baru keluar tunas yakni Raja yang takut akan Tuhan, sebab Roh Tuhan ada di dalamnya (Yes. 11:2-3). Bagia yteks ini juga menekankan bahwa ia akan memerintah sebagai raja yang memiliki wilayah pemerintahan. Ia sebagai hakim yang adil yang membela hak orang-orang tertindas dengan wibawah yang penuh (Yes. 11:3-4). Raja tersebut akan melayani rakyatnya dengan penuh kerendahan hati bagi orang-orang yang membutuhkan, supaya keadilan dan kebenaran dapat di wujudkan dalam pemerintahannya. Nubuat tentang raja dari tunggul Isai itu merupakan Mesias yang di nanti-nantikan.

Dalam ketiga nubuatan kitab Yesaya ini berkaitan dengan Mesias sebagai keturunan dari Daud, ia akan berkuasa mendirikan serta mengokohkan kembali tahta Daud yang sudah runtuh. Dalam pemerintahannya ia akan menjalankan dengan keadilan dan menimbulkan kebenaran dan kedamaian. Hal tersebut dapat terjadi karena Roh Allah tinggal padanya yang sangat tegas dengan ungkapan Imanuel, Roh Allah ada padanya.

Nabi Yeremia

Yeremia hidup setelah nabi Yesaya yang lebih dahulu bernubuat tentang Mesias. Nubuat tentang Mesias yang di sampaikan oleh nabi Yeremia terdapat di dalam Yeremia 23:5-6, “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikian Firman Tuhan, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan di bebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram, dan inilah namanya yang di berikan orang kepadanya Tuhan keadilan kita”.

Melihat konteks dari nubuatan ini menunjukkan betapa kecewanya nabi Yeremia terhadap penguasa-penguasa pada waktu itu. Setelah kematian raja Yosia, tidak ada raja yang melakukan keadilan dan kebenaran (Yer. 22:15-16). Yerusalem jatuh ketangan Babel, dan raja Zedekia sebagai raja takhlukan menjadi lalim. Saat itulah nabi Yeremia bernubuat tentang Tunas Adil dari keturunan Daud sebagai ganti pohon keluarga Daud yang bakal di tebang. Tunas yang dimaksud merupakan untuk menelusuri garis keturunan leluhur Mesias, manusia dan Ilahi, dan penggunaannya yang sebenarnya, dan gelar Mesias ini berpusat pada kenyataan imammiah dan kerajaan Mesias.14 Pribadi yang dijanjikan pada nubuat tersebut merupakan seorang raja Yehuda, namun seorang raja yang ditunjang sepenuhnya oleh Tuhan dan itu adalah Mesias. Nubuat tentang Tunas Adil ini memang tidak digenapi dalam waktu yang dekat, ketika Yerusalem menjadi puing- puing, di hancurkan oleh Babil. Nubuat tentang tunas adil masih tetap hidup dan dipercaya oleh umat Yahudi dengan menantikan Mesias yang akan berkuasa dan memerintah dengan menjalankan kebenaran dan keadilan.

Nubuat yang dari nabi Yeremia terdapat pada Yeremia 33:14-18. Pada teks ini diungkapkan juga tentang tunas keadilan, namun disinggung juga tentang keimaman suku Lewi. Hal ini di sebabkan keimaman Lewi ini tidak dapat di pisahkan dengan kekuatan Israel. Perpaduan ini di yakini akan menjadi kekuatan yang tangguh akan kebangkitan Israel baru dengan perpaduan antara keagamaan dan bangsa. Kedatangan Mesias akan dapat mewujudkan negeri tersebut. Isarel dan Yehuda tersebut menunjukkan pada perpecahan negeri tersebut namun pada masa akan yang akan datang Mesias akan menggabungkan kembali kerajaan Israel baru (ayat 14). Jadi Yeremia memposisikan para imam di samping kerajaan dan Yerusalem sebagai pusat peribadatan dan pemujaan, dimana kerajaan dan keimaman menjadi tumpuhan bangsa dan negara pada masa yang akan datang. Ia menginginkan keadilan dan kebenaran mewarnai Yerusalem dan hal ini diwujudkan pada pemerintahan Mesias. Mesias sebagai wakil Allah, Ia berhubungan langsung dengan Allah, Ia dapat mendekati Allah untuk menjelaskan permasalahan bangsanya.

Nabi Yehezkiel

Bagian kitab Yehezkiel yang mengungkapkan tentang nubuatan Mesias adalah Yehezkiel 17:22-24; 34:23-24; dan 37:22-25. Ia tidak menggungkapkan secara langsung dan detail tentang Mesias tetapi menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol yang berkaitan dengan Mesias ini memang cukup sulit, tetapi jelas bahwa yang di maksud dengan Yehezkiel adalah Mesias. Dalam Yehezkiel 17:22-24, pokok-pokok penting yang perlu dimengerti dalam teks nubuatan ini adalah burung rajawali besar (ayat 3) yaitu raja Nebukanezar, Libanon adalah daerah pegunungan Yehuda, puncak pohon aras adalah dinasti Daud hingga Yoyakhin. Negeri pedagangan (ayat 4) merujuk pada Babel. Tempat air melimpah-limpah (ayat 5) adalah palestina, pohon anggur yang rimbun yang tumbuhnya rendah adalah Nebukanezar membiarkan Zedekia menduduki tahta dengan membayar upeti (ayat 6), dan burung rajawali besar yang lain adalah Firaun dari Mesir (ayat 7).15

Secara latar belakang nubuatan, raja Zedekia mencari pertolongan kepada bangsa Mesir untuk menhadapi Babel, dan ketidak setiaan Zedekia terhadap sumpahnya kepada Nebukanezar. Di samping kecaman, Yehezkiel mengiringin dengan pengharapan yang akan datangnya Mesias dengan menggunakan gambaran pohon aras. Sebatang pohon aras besar akan tumbuh puncak aras yang tumbuh di Babel, setelah dipindahkan kepalestina digunung yang tinggi. Mereka sadar bahwa yang merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah dan membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering Tuhan (ayat 22-24). Jikalau aras tersebut adalah dinasti Daud hingga Yoyakhim, maka pucuk yang mudah menuju kepada seorang raja baru yang masih termasuk dinasti Daud yang akan di angkat Tuhan untuk menduduki tahta Daud. Jadi pucuk itu adalah simbol dari seseorang, bukan dinasti baru. Dahan-dahan baru itu dapat di artikan sebagai dinasti keselamatan baru, sehingga akan ada Mesias (seorang pembebas). Yehezkiel ingin mengungkapkan penderitaan Israel dalam pembuangan yang disebabkan oleh raja Zedekia yang memberontak Babel. Dengan ide Mesias tidak seorang, maka Zerubabel di anggap sebagai Mesias.

Dalam Yehezkiel 34:23-24, membuka janji kedatangan gembala yang baru. Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan mengembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku, dia akan mengembalakan mereka dan menjadi gembalanya (ayat 23). Dan Aku Tuhan, akan menjadi Allah mereka dan hamba-Ku Daud menjadi rajanya di tengah-tengah mereka, Aku Tuhan yang mengatakannya (ayat 24). Sebutan gembala pada raja secara tradisi bukanlah suatu hal yang baru di kalangan Israel, karena hal ini sudah biasa dipakai di Timur Tengah. Perbedaannya adalah karena istilah gembala dikenakan kepada Mesias sebagai keturunan dari Daud pada masa yang akan datang, pada hal kenyataannya Israel ada dalam pembuangan. Penekanan pada satu gembala dalam ayat ini disebabkan pemisahan pada masa lalu, dimana setiap bagian gembala Israel mempunyai gembala sendiri-sendiri. Pada situasi ini sudah berakhir dan untuk selanjurnya Israel hanya memiliki seorang gembala saja. Situasi gembala yang diwakili juga sudah jelas, gembala ilahi akan datang mengumpulkan kawanan yang terserak dan dikembalikan ke Palestina, sedangkan gembala dunia akan memelihara mereka setelah pulang ketanah yang di janjikan. Jadi, gembala atau raja baru ini akan berperan secara aktif untuk mendapatkan otoritas dari Allah setelah Israel kembali dan terjadi restorasi langsung dari Allah. Daud yang dimaksud adalah seorang dari keturunan Daud dan bukan Daud sendiri.

Dalam Yehezkiel 37:24-25, penglihatan tentang tulang-tulang kering yang di bangkitkan. Diawali suatu dialog antara Yehezkiel dengan penglihatan tulang-tulang kering akhirnya muncul ayat 24-25. Dengan nubuatan ini Yehezkiel meyakinkan Israel bahwa Tuhan mampu mengembalikan Israel yang sudah berserakan diberbagai tempat kembali ketanah perjanjian palestina. Secara khusus ayat 24-25 ini yang mengungkapkan tentang Mesias. Yehezkiel melihat teokrasi dari sisi yang lain, bukan hanya sistem polotik dan pemerintahan saja. Raja tersebut tidak bertanggungjawab akan kebangkitan kembali Israel baru, karena hal tersebut tanggungjawab dari pada Tuhan secara langsung. Tugas utama raja baru atau Mesias ini adalah menyatukan semua suku Israel menjadi satu di bawah kekuasaannya.

Penggenapan Nubuat tentang Mesias Zaman di antara PL menuju PB

Jikalau disimpulkan nubuatan tentang Mesias yang disampaikan oleh para nabi Israel, bahwa Mesias itu secara biologis adalah keturunan Daud, dan Dia akan mengokohkan kerajaan Daud yang telah runtuh. Ia diurapi oleh Allah dengan penyertaan Roh Allah secara menakjubkan untuk membebaskan membebaskan umatNya dari penderitaan penindasan dari bangsa-bangsa lain. Dia akan memerintah dengan penuh damai tentram, keadilan, dan masyarakatnya hidup dalam kelimpahan untuk selama- lamanya. Sifat kerendahan hati ditonjolkan dalam kehidupannya, walaupun Dia seorang yang perkasa.

Namun di masa antara perjanjian lama menuju perjanjian baru pergeseren pemikiran di masa itu, lebih menekankan pembebasan Sang Mesias bagi bangsa Israel yang tertindas dan mengalami penderitaan yang sangat berkepanjangan. Gagasan tentang Mesias tidak lagi berfokus pada nubuatan nabi-nabi tetapi lebih mengarah pada kitab- kitab apokripha yang tidak diwahyukan oleh Allah. Sebagai contoh dalam Mazmur Salomo, orang Yahudi berdoa untu Kerajaan Allah (17:4), melalui raja yang dijanjikan, yaitu Anak Daud (17:5, 23), raja ini akan menjadi raja yang diurapi oleh Tuhan (17:6). Bila Ia bangkit, akan menghajar bumi dengan mulut-Nya, akan membersihkan dunia dari dosa, akan menghacurkan bangsa-bangsa kafir dan membebaskan Yerusalem, dan Ia akan memerintah orang Yahudi untuk selama-lamanya. Itulah pernyataan doa orang Yahudi. Kerajaan yang mereka inginkan ini adalah bersifat duniawi dengan politik dan keagamaan yang kuat.16

Dari dokumen masyarakat Qumran, mereka mengharapkan imam dan raja yang diurapi. Keimaman Mesias ini lebih tinggi dibandingkan dengan kerajaan Mesias. Dalam perumpamaan Henokh, meyakini bahwa Anak Manusia yang ada sebelum dunia dijadikan, dikemudian hari akan mendirikan kerajaan di bumi. Anak Manusia ini disebut

Mesias. Dalam kitab Apokalipsis, Mesias ini akan memerintah dunia akan datang; Ia akan dipelihara oleh Yang Mahatinggi; Ia akan menempatkan orang-orang berdosa di hadapan kursi pengadilanNya. Dalam kitab Barukh, Mesias akan memerintah dalam kerajaan mesianik.44 Masih banyak lagi pendapat lain berkaitan dengan Mesias ini dalam pandangan orang Yahudi di masa antara Perjanjian Lama dan perjanjian Baru. Itulah sebabnya banyak orang Yahudi yang tidak mau percaya bahwa Yesus Kristus dari Nazaret itu adalah Mesias. Hal ini terjadi karena mereka berpikir bahwa Mesias itu seorang pembebas secara revolosioner, berperang melawan musuh dengan kekuatan bala tentera dari sorga untuk memerangi penindas-penindas Israel. Mesias menjadi raja, pemimpin besar yang perkasa. Apalagi ketika mereka menyaksikan kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai orang terkutuk, mereka menjadi antipati akan ke Mesiasan Yesus. Itulah sebabnya Yahudi ortodok hingga kini masih menunggu kedatangan Mesias yang dijanjikan sebagai pembebas dan raja itu.

 

KESIMPULAN

Kedatangan Mesias telah di nubuatkan terlebih dahulu oleh para nabi dan Mesias datang sebagai seorang Raja dari keturunan Daud untuk mengembalikan atau memulihkan kerajaan Daud yang telah runtuh. Mesias yang datang akan menjadi pemimpin yang membawa dalam kedamaian, kesejahteraan dan penuh kelimpahan sehingga keadilan dan keamanan dirasakan oleh masyarakat. Mesias menjadi pembebas bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Kedatangan Mesias yang telah di nubuatkan oleh para nabi ini sering kali di kaitkan dengan penderitaan yang telah di alami oleh bangsa Israel. Bangsa Israel mengharapkan kedatangan Mesias sebagai raja yang akan memberikan keselamatan bagi mereka baik dalam kelimpahan dalam materi maupun hubungan yang mesrah dengan Allah.

Jikalau disimpulkan nubuatan tentang Mesias yang disampaikan oleh para nabi Israel, bahwa Mesias itu secara biologis adalah keturunan Daud, dan Dia akan mengokohkan kerajaan Daud yang telah runtuh. Ia diurapi oleh Allah dengan penyertaan Roh Allah secara menakjubkan untuk membebaskan membebaskan umatNya dari penderitaan penindasan dari bangsa-bangsa lain. Dia akan memerintah dengan penuh damai tentram, keadilan, dan masyarakatnya hidup dalam kelimpahan untuk selama-lamanya. Sifat kerendahan hati ditonjolkan dalam kehidupannya, walaupun Dia seorang yang perkasa.

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update