Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menembak jatuh 18
drone
(UAV) dan tiga rudal yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi ke arah
jalur pelayaran internasional di Laut Merah. Militer AS menyatakan insiden
itu terjadi pada Selasa (9/1) waktu setempat.
Peluncuran 21 drone dan rudal itu terjadi seminggu setelah 12 negara yang
dipimpin oleh Amerika Serikat memperingatkan kelompok Houthi akan mendapat
konsekuensi, jika mereka tidak segera menghentikan serangan terhadap
kapal-kapal komersial.
Serangan itu, menurut kelompok pemberontak yang berbasis di Yaman tersebut,
dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di mana Israel tengah
memerangi kelompok Hamas.
"Houthi yang didukung Iran melancarkan serangan kompleks dengan UAV satu
arah yang dirancang Iran..., rudal-rudal jelajah anti-kapal, dan sebuah
rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Laut
Merah Selatan," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan,
seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/1/2024).
Drone dan rudal tersebut ditembak jatuh oleh gabungan pesawat tempur F/A-18
yang beroperasi dari kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D. Eisenhower
dan satu kapal perusak Inggris dan tiga kapal perusak Amerika, kata CENTCOM,
seraya menambahkan bahwa tidak ada korban cedera atau kerusakan yang
dilaporkan.
Amerika Serikat telah membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional
bulan lalu untuk melindungi pelayaran Laut Merah dari serangan Houthi, yang
membahayakan rute transit yang membawa hingga 12 persen perdagangan
global.
Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait
dengan Israel. Namun, Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan angkatan laut AS
di Timur Tengah, mengatakan pekan lalu, bahwa puluhan negara memiliki
koneksi ke kapal-kapal yang telah diserang Houthi.
copas dari https://news.detik.com/internasional/d-7133760/pasukan-as-inggris-tembak-jatuh-21-drone-rudal-yang-ditembakkan-houthi?single=1
No comments:
Post a Comment