Tiga oknum anggota TNI AD diperiksa buntut kasus temuan ratusan motor
diduga hasil pencurian di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat
(Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo.
Dalam kasus ini diduga melibatkan satu orang sipil dan tiga orang oknum
TNI AD. Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani Kapendam V/Brawijaya menyatakan,
pemeriksaan kepadaan oknum tersebut untuk mendalami kasus ini.
“Masih memproses dan mendalami keterlibatan oknum prajurit TNI AD yang
diduga terlibat penggelapan ranmor tersebut,” ujarnya waktu dikonfirmasi,
Minggu (7/1/2024).
Rendra menyebut, identitas tiga oknum yang diperiksa itu antara lain
Kopda AS, Praka J dan Mayor BPR. Rendra menerangkan, ketiga oknum anggota
yang diperiksa itu bukanlah anggota organik Kodam V Brawijaya.
“Ketiga oknum tersebut bukan Anggota Organik Kodam V. Namun karena lokus
kejadian di Wilayah Kodam V/Brawijaya sehingga penanganan dugaan
penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V/Brawijaya,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 49 unit mobil dan 215 unit motor yang
diduga hasil curanmor ditemukan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat
(Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo, Kamis (4/1/2024) sore sekitar
pukul 15.10 WIB.
Dugaan pencurian dan penggelapan ini bermula dari pengembangan tersangka
EI yang merupakan warga sipil. Penyelidikan kemudian berkembang ke
Sidoarjo.
Selain El, kasus ini diduga melibatkan dua anggota TNI berinisial Kopda
AS dan Mayor P. Rendra menyebut, sindikat ini diketahui sudah melakukan
aksinya sejak Januari 2023.
“Sindikat ini sudah berjalan dari Januari (2023) dan sebenarnya untuk
pelaku curanmor, berdasarkan sampai sekarang ini mereka keterlibatannya
adalah menyiapkan tempat,” kata Rendra ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (6/1/2024).
Pada Kamis (4/1/2024) kemarin personel gabungan dari Reskrim Polda Metro
Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa EI menuju Gudbalkir Pusziad Buduran
Sidoarjo.
Setelah itu, Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya
melakukan koordinasi dengan Gudbalkir Pusziad guna melakukan pengecekan
kendaraan. Ketika dicek petugas, ditemukan ratusan kendaraan yang diduga
hasil curanmor.
Sebelum digerebek oleh petugas gabungan, disebutkan bahwa telah terjadi
pengiriman kendaraan sebanyak tiga kali ke Timor Leste menggunakan
kontainer. Dalam satu kontainer berisi empat kendaraan roda empat dan 20
kendaraan roda dua.
Rendra menegaskan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah diamankan
sebagai barang bukti. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan, di
mana, kata Rendra, semuanya berada di bawah kontrol Polisi Militer Kodam
V/Brawijaya (Pomdam V/Brawijaya).
Rendra juga menepis anggapan bahwa TNI AD memberikan back up dalam kasus
ini. Sebab dalam kasus ini murni ada oknum anggota yang bergerak
sendiri.
“Kalau kami memberikan backing, itu tidak ada. Jadi oknum tersebut
bergerak sendiri dan memang di luar kendali dari komandanya mungkin,”
tegas Rendra
Copas dari https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2024/tiga-oknum-tni-diperiksa-buntut-dugaan-penggelapan-ratusan-kendaraan-curian-di-sidoarjo/
No comments:
Post a Comment