E. coli
Escherichia coli, sering disingkat E. coli atau dikenal sebagai Bacterium
coli commune, adalah jenis bakteri yang dinamai menurut penemunya, Theodor
Escherich. Pada tahun 1907, Theodor Escherich memberi bakteri Escherichia
coli dengan nama Bacterium coli mutabile ( Dewi, 2024)
E. coli merupakan jenis bakteri koliform yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Enterobacteriaceae adalah
bakteri yang dapat bertahan hidup di usus, atau saluran pencernaan. E. coli merupakan bakteri Gram negatif,
anaerobik fakultatif, tidak membentuk spora, yang merupakan flora alami usus mamalia. Berdasarkan interaksinya dengan inangnya (manusia), E. coli
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar :(1) non patogen
(bakteri komensal),2) patogen saluran pencernaan, dan (3) patogen di luar saluran cerna (patogen ekstraintestinal). Klasifikasi ini terutama didasarkan pada ada atau tidaknya daerah DNA yang umumnya dikaitkan dengan patotipe
tertentu (Rahayu et al. 2018)
Bakteri E.coli E. coli juga dikenal sebagai indikator kebersihan dan sanitasi, yang berarti kehadirannya dalam makanan menunjukkan kebersihan yang buruk. Kehadiran bakteri ini sering dikaitkan dengan keberadaan kontaminan yang berasal dari kotoran (feses). Karena E. coli adalah bakteri yang biasanya hidup di usus manusia atau hewan ,keberadaan bakteri ini dalam air dan makanan menunjukkan bahwa bakteri tersebut kontak dengan kontaminan selama pemrosesan. Menyangkut keamanan pada pangan, diketahui bahwa bakteri E. coli menyumbang sejumlah kasus penyakit enterik bagi anak-anak di beberapa negara berkembang. Escherichia coli merupakan penyebab utama diare (Rahayu et al. 2018)
Klasifikasi Escherecia coli
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Morfologi Escherechia coli
Escherichia coli adalah bakteri gram negatif yang memiliki bentuk morfologi berupa batang pendek. Koloni bakteri ini tampil dengan bentuk bulat cembung dan mampu melakukan fermentasi laktosa. Dikenal sebagai kuman oportunis, Escherichia coli sering ditemukan di usus besar manusia sebagai bagian dari flora normal. Dalam hal ukuran, bakteri ini memiliki panjang sekitar 0,4-0,7 µm dan lebar 1,0-3,0 µm. Umumnya, mereka muncul dalam bentuk rangkaian pendek, baik sebagai individu maupun dalam pasangan. Escherichia coli tidak memiliki spora, namun memiliki kemampuan bergerak menggunakan flagela, dan umumnya bersifat motil. Morfologi koloni bakteri ini ditandai oleh penampilan "berkilau" dengan variasi warna yang berbeda pada media diferensial seperti agar EMB
Escherechia coli pada media Eosyn Methylen Blue Agar
E. coli memiliki tiga struktur antigen utama di permukaan yang digunakan untuk membedakan serotipe dalam kelompok E.coli yaitu dinding sel, kapsul, dan flagela. Dinding sel E. coli terdiri dari lipopolisakarida yang bersifat pirogen dan menghasilkan endotoksin, sehingga diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul E. coli berupa polisakarida yang berfungsi melindungi membran luar dari serangan fagosit dan sistem komplemen, dan sehingga dikategorikan sebagai antigen K. Sementara itu, flagela E. coli terdiri dari protein yang bersifat antigenik dan dikenal sebagai antigen H. Selain itu, faktor virulensi E. coli juga dipengaruhi oleh enterotoksin, hemolisin, serta molekul pengikat zat besi seperti aerobaktin dan entrobaktin.(Widhah, 2022)
Morfologi Escherichia coli
Habitat Escherechia coli
Bakteri E. coli biasanya ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Secara fisiologis, E. coli memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan yang ekstrem. Bakteri ini dapat tumbuh dengan baik di air tawar, air laut, maupun di tanah. Dalam lingkungan tersebut, E. coli terpapar berbagai faktor abiotik dan biotik. Escherichia coli memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan beradaptasi pada tingkat keasaman yang tinggi di dalam tubuh manusia. Selain itu, E. coli juga dapat hidup di luar tubuh manusia, dengan penyebarannya yang umumnya terjadi melalui feses. Kedua habitat ini, meskipun sangat berbeda, menjadi tempat tinggal bagi E. coli. Saluran pencernaan manusia menyediakan lingkungan yang relatif stabil, hangat, anaerob, dan kaya nutrisi. Di sisi lain, kondisi di luar saluran pencernaan sangat bervariasi, cenderung lebih dingin, bersifat aerobik, dan memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih rendah.(Rahayu et al. 2018)
No comments:
Post a Comment