Muncul Isu Kudeta -->
Rabu 23 Apr 2025

Notification

×
Rabu, 23 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Muncul Isu Kudeta

| 2:27 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-21T07:27:46Z



Erdogan Tangkap Lawan Politik hingga Muncul Isu 'Kudeta'

 

Ribuan warga Turki kembali melakukan aksi demonstrasi besar-besaran pada Kamis (20/3/2025), meskipun pemerintah memberlakukan larangan terhadap aksi unjuk rasa di jalanan. Mereka memprotes penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang dianggap sebagai tindakan anti-demokrasi.

Oposisi menyalahkan Presiden Recep Tayyip Erdogan atas langkah hukum ini dan menilai bahwa penahanan Imamoglu merupakan upaya politis untuk membungkam lawan politik menjelang pemilu.

Aksi protes berlangsung di berbagai kota, termasuk Ankara, Izmir, dan Istanbul, dengan bentrokan antara demonstran dan kepolisian. Di beberapa universitas, mahasiswa ikut turun ke jalan, sementara di Istanbul, ribuan orang berkumpul di kantor pemerintahan kota meskipun pihak berwenang telah memasang barikade di sejumlah titik strategis.

Imamoglu, yang berusia 54 tahun dan merupakan rival utama Erdogan dalam politik Turki, ditahan pada Rabu dengan tuduhan korupsi dan membantu organisasi teroris. Oposisi mengecam tindakan ini sebagai "upaya kudeta" dan menilai bahwa pemerintahan Erdogan tengah berusaha mencegah Imamoglu dari berpartisipasi dalam pemilu mendatang.

"Kami yakin Imamoglu akan menang. Jika pencalonannya diblokir, hal ini justru akan meningkatkan dukungan bagi oposisi," kata Ozgur Ozel, ketua Partai Rakyat Republik (CHP), dalam wawancara eksklusif dengan Reuters.

Ozel menambahkan bahwa partainya akan secara resmi mencalonkan Imamoglu sebagai kandidat presiden dalam pemungutan suara internal yang dijadwalkan pada Minggu (23/3/2025).

Presiden Erdogan akhirnya buka suara terkait penahanan Imamoglu. Dalam sebuah pidato di Ankara, ia menyebut bahwa kritik yang disuarakan oposisi hanyalah "teater politik" dan "slogan yang tidak memiliki relevansi bagi negara." Erdogan menegaskan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya tidak akan terpengaruh oleh narasi yang dibangun oleh oposisi.

Namun, banyak pengamat politik melihat langkah ini sebagai strategi Erdogan untuk memperlemah oposisi dan mempertahankan dominasinya dalam politik Turki. Beberapa survei menunjukkan bahwa Imamoglu memiliki keunggulan elektoral atas Erdogan, yang telah berkuasa selama 22 tahun.

Pemerintah memberlakukan larangan berkumpul selama empat hari dan membatasi akses media sosial untuk menghambat komunikasi para demonstran. Kepolisian menangkap puluhan orang dengan dalih menyebarkan "unggahan provokatif." Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan massa di Ankara dan Izmir, sementara di Istanbul, enam petugas kepolisian dilaporkan terluka dalam bentrokan dengan demonstran.

Di dalam tahanan, Imamoglu menyerukan kepada para hakim dan anggota partai yang berkuasa untuk menentang ketidakadilan yang dialaminya.

"Peristiwa ini telah melampaui batas partai dan ideologi politik kita," kata Imamoglu dalam unggahan di platform X. "Sekarang adalah waktunya untuk bersuara."

Sejak protes Gezi Park pada 2013, ruang untuk perlawanan sipil di Turki semakin dipersempit oleh tindakan keras pemerintah. Namun, gelombang protes yang meletus dalam dua hari terakhir menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap pemerintahan Erdogan masih kuat.

Di Istanbul, demonstran mengibarkan bendera Turki serta memasang spanduk Imamoglu dan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri negara Turki modern.

"Mereka terburu-buru menahan wali kota yang kami pilih dengan suara kami sendiri," ujar Ali Izar, seorang pendukung oposisi di pusat kota Istanbul. "Saya tidak melihat ini sebagai praktik demokratis dan saya mengutuk tindakan ini."

Penahanan Imamoglu juga berdampak pada pasar keuangan Turki. Pada Rabu, nilai tukar lira anjlok sebelum pulih sebagian, dengan kurs yang mencapai hampir 38 lira per dolar AS dibandingkan 36,67 sebelumnya. Saham perbankan di Bursa Efek Istanbul mengalami penurunan signifikan, sementara Bank Sentral Turki menaikkan suku bunga overnight sebagai respons terhadap ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh gejolak politik.

Otoritas Turki juga menyita perusahaan konstruksi milik Imamoglu dan menyerahkan pengelolaannya kepada pengadilan. Selain Imamoglu, sebanyak 105 orang lainnya, sebagian besar staf pemerintah kota Istanbul, turut ditahan dalam operasi ini.

Copas dar https://www.cnbcindonesia.com/news/20250321063131-4-620474/turki-chaos-erdogan-tangkap-lawan-politik-hingga-muncul-isu-kudeta

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update