Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Keterampilan Prepare Dan Table Set Up Dalam Mata Kuliah Tata Hidang -->
Jum'at 30 Mei 2025

Notification

×
Jum'at, 30 Mei 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Keterampilan Prepare Dan Table Set Up Dalam Mata Kuliah Tata Hidang

| 9:14 AM WIB | 30 Views Last Updated 2024-01-11T11:01:36Z

Wahyuningsih

Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Abstract. This learning teching research was intended to improve the learning outcomes of the students practicing in the subject of prepare and table set up, the main subject of Tata Hidang I (Servicing Arragements I). The subject for this research consisted of 18 S1 students of the learning group number 02 for the study Program for PKK, concentrating on Tata Boga, Departement of Service & Production Technology, the Technical Faculty of Semarang State University for the academic period of 2009-2010. This research was conducted in the gasal semester of the academic year of 2009-2010. The needed data were collected by means of tests and obsevation on the learning outcomes of the students practicing in the sub -subject of Prepare and Table Set up. The data collection used grading sheets for practices in Tata Hidang as its instrument. The data were then analized using the method of descriptive presentation. This was a classroom-action research planned in three cycles. The second and third cycles were implemented based on reflections on the first cycle and on improvements that should be reached. Every cycle consisted of two face to face encounters and of 4 activities: (1)planning, (2) implementations, (3) observations, (4) reflections. The results of this research showed that the use of peeer tutorials for the learning-teching pocesses had positive effects both on the students and the lecturers that it might improve the quality of lecturing for the Tata Hidang I. The grades obtained by the students from practicing in the sub -subject of prepare and table set up increased from the lowest grade C (46.7%) BC and B (60%) and AB (26.6 %), and AB (26.6%.). Trough the three cycles, the number of BC grade decreased from 66% to only 20%. Based on the results of this research, it is recommended that peer tutorial for the subject of Tata Hidang I and Servicing in Food & Beverage should be continued in order that the educational serveices provided to the practicing students might be optimized and the student achievements might be improved.

Keywords: Peer Tutorial, Prepare and Table set Up



PENDAHULUAN


Mata kuliah Tata Hidang I, merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa S1 Program Studi PKK Konsentrasi Tata Boga Smester V, Jurusan TJP Fakultas Teknik UNNES, dengan bobot 3


sks. Perlu diketahui bahwa mahasiswa Prodi PKK Konsentrasi Tata Boga berasal dari berbagai lulusan SLTA yang sebagian kecil berasal dari SMK (25%), dan sebagian besar
(75%) berasal dari SMA dan MA). Kompetensi yang akan dicapai dalam

mata kuliah ini yaitu: mahasiswa menguasai




Wahyuningsih









Penerapan Metode Tutor

pengetahuan tentang perabot, peralatan makan,
praktik tata hidang sebagian besar (75%)

hidang dan minuman, linen, serta fungsinya
hasilnya belum memuaskan, yaitu hanya 10%

dalam pelayanan makan dan minum.
mahasiswa mendapatkan nilai A, 10%

Menguasai ketrampilan teknik dasar penataan
mendapatkan nilai AB,20% mendapatkan nilai

meja hidang
(table set
up) serta pelayanan
B, 25% mendapatkan
nilai
BC
dan
35 %

makanan dan minuman.





mendapatkan nilai C. Pada evaluasi akhir

Selama ini perkuliahan Tata Hidang I

dilaksanakan
dengan
menggunakan, metode
tahun 2007 hasilnya tidak jauh berbeda dengan

ceramah, demonstrasi dan praktek secara
tahun 2008 yaitu sebagian besar (85%)

mahasiswa menguasai materi yang bersifat

individual. Kuliah diawali dengan dosen
teori (pengetahuan dasar tata hidang, dan

memberikan penjelasan/ceramah tentang teori
macam-macam
peralatan  tata  hidang)

tata hidang, yang meliputi (1) pengenalan
mendapatkan minimum nilai 75. Namun untuk

perabot yang dipergunakan untuk tata hidang,
praktik pelayanan makanan sebagian besar

peralatan makan, hidangan dan minuman, serta
(65%) hasilnya belum memuaskan, yaitu

tata cara prepare alat untuk table set up,
hanya 10% mahasiswa mendapatkan nilai A,

dilanjutkan dosen mendemonstrasikan teknik
25 % mendapatkan nilai B, 35% mendapatkan

dasar table set up, selanjutnya mahasiswa
nilai BC dan 30% mendapatkan nilai C. Selain

melakukan praktik table set up dengan
itu apabila dilihat dari hasil praktek mahasiswa

bimbingan, petunjuk dan arahan dosen
dalam praktek prepare dan table set up rata-

pengampu mata kuliah. (2) pengenalan teknik
rata hanya 25 % mahasiswa yang dapat

dasar pelayanan (service) makan dan minum,
menguasai dengan baik, sementara itu materi

dilanjutkan dosen
mendemontrasikan teknik
ini merupakan materi dasar untuk keterampilan

pelayanan (service).






dasar
pelayanan.
Kegiatan
selanjutnya
Memperhatikan hasil belajar yang dicapai

mahasiswa
melakukan
praktik
pelayanan

oleh mahasiswa tersebut menunjukkan bahwa,

makan dan minum dengan bimbingan,
dalam pembelajaran mata kuliahTata HidangI

petunjuk dan arahan dosen pengampu mata
terdapat masalah. Adapun masalah yang

kuliah. Namun perlu diketahui bahwa
dihadapi dosen pengampu mata kuliah Tata

pelaksanaan bimbingan yang dilakukan oleh 2
Hidang I
yaitu,
hasil belajar
praktik tata

orang dosen terhadap 34 mahasiswa terlihat
hidang sebagian besar (65%) mahasiswa,
kurang efektif. Hal ini terjadi karena jumlah
nilainya belum memuaskan dan kemampuan

dosen hanya dua orang sedangkan jumlah
mahasiswa praktek prepare alat dan table set

mahasiswa yang dibimbing dalam waktu yang
up rata-rata hanya 25 % mahasiswa yang dapat

bersamaan ada 34 orang. Sehingga hanya
menguasai dengan baik, sementara itu materi

sebagian kecil mahasiswa yang betul-betul
ini merupakan materi dasar untuk keterampilan

mendapatkan bimbingan, sedangkan sebagian
pelayanan (service). Permasalahan ini perlu

yang lain juga mendapatlan bimbingan namun
segara diatasi
agar
tidak berlanjut di
tahun-

kurang intensif.




tahun yang akan datang, yang akhirnya akan

Evaluasi dilakukan 2 kali yaitu secara

merugikan baik bagi dosen pengampu maupun

tertulis
untuk
mengetahui
pemahaman
bagi  mahasiswa  itu  sendiri.  Adapun

mahasiswa secara teoritis tentang pengetahuan
pemecahan masalah tersebut, antara lain yaitu

dasar tentang tata hidang, dan peralatan untuk
dengan
cara
mengadakan
penelitian

praktek tata hidang dan secara praktik untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran
dalam

mengevaluasi keterampilan mahasiswa dalam
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

praktik penataan (table set up) dan pelayanan
Sebelum
melaksanakan
penelitian

(sevice).













tindakan kelas, pada akhir kuliah semester

Hasil evaluasi akhir pada tahun kuliah

2008 menunjukan bahwa sebagian besar
genap yang lalu tahun 2008, kami berdua (dua

(90%) mahasiswa menguasai materi yang
orang dosen pengampu) meminta masukkan

bersifat teori (pengetahuan dasar tata hidang,
pada mahasiswa tentang perkuliahan Tata

macam-macam
peralatan  tata  hidang)
Hidang I. Masukan yang kami minta pada

mendapatkan minimum nilai 75. Namun untuk
mahasiswa
intinya
yaitu;
bagaimanakah




55


Wahyuningsih                                                                                                          Penerapan Metode Tutor



sebaiknya agar perkuliahan Tata Hidang I ini mudah diterima, dimengerti, dipahami dan mahasiswa terampil mempraktekkan tata hidang. Masukan yang diberikan mahasiswa sebagian besar (90%) mahasiswa menyarankan; (1) dalam perkuliahan khususnya praktik Tata Hidang diperlukan bimbingan kepada mahasiswa yang lebih intensif. (2) Jumlah pembimbing perlu ditambah agar semua mahasiswa dapat terlayani secara maksimal.

Setelah melakukan diskusi dan perenungan (refleksi) terhadap pelaksanaan pembelajaran danhasilbelajar mata kuliahtata hidang I, serta berdasarkan masukan dari mahasiswa diatas, kami berdua pengampu mata kuliah, sepakat untuk memperbaiki kualitas perkuliahan Tata Hidang I, khususnya pada materi praktek prepare alat dan table set up. Untuk itu kami berdua sepakat menyusun proposal penelitian pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan pada tahun akademik 2010 yang akan datang.

Masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu:Sebagian besar (65%) hasil belajar praktek prepare dan table set up mata kuliah Tata Hidang I mahasiswa Prodi PKK, Konsentrasi Tata Boga masih rendah. (70 ke bawah).

Penelitian ini mempunyai tujuan (1) Meningkatkan kualitas perkuliahan, mata kuliah Tata Hidang I melalui pembelajaran Tutor Sebaya pada mahasiswa semester V prodi PKK, Konsentrasi Tata Boga; (2) Meningkatkan hasil belajar praktek prepare dan table set up mata kuliah Tata Hidang I mahasiswa Prodi PKK, Konsentrasi Tata Boga.

METODE PENELITIAN


Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 semester IV Prodi Teknologi Jasa dan Produksi Boga, Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Tahun akademik 2009/2010. Obyek penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar/keterampilan mahasiswa dalam mata


kuliah tata hidang I melalui penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya. Perkuliahan dilaksanakan pada semester genap dengan jumlah pertemuan 3 SKS. Waktu penelitian diaksanakan pada semester gasal tahun akademik 2009-2010, selama 5 bulan dimulai dari awal perkuliahan semester gasal. 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tata Hidang, Prodi PKK, Konsentrasi Tata Boga, Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; tes hasil belajar dan observasi hasil praktik tata hidang. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu; lembar soal tes yang berbentuk esay dan lembar penilaian praktik tata hidang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase dengan menggunakan tabel dan diagram.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang direncanakan terdiri dari tiga siklus. Siklus ke dua dan siklus ketiga dilaksanakan sesuai hasil refleksi siklus sebelumnya dan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai (satu siklus terdiri dari 4 kali tatap muka). Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap kegiatan yaitu: (1) perencanaan,

(2) pekaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.

Siklus I: Perencanaan : (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Tata Hidang I dengan strategi pembelajaran tutor sebaya, menyusun format observasi dan menyusun format evaluasi; (2) Menyiapkan tutor, dengan langkah sebagai berikut: Cara pertama adalah menjaring calon tutor yang memenuhi syarat memiliki nilai terbaik, (yang mempunyai latar belakang SMK lebih dipertimbangkan untuk dipilih), mahasiswa yang masuk nominasi diseleksi oleh dosen untuk dipilih beberapa orang sebagai tutor, dan hasulnya terjaring 7 mahasiswa calon tutor yang memenuhi syarat. Kedua dosen dengan tim pengajar melatih calon tutor tersebut sampai mampu/menguasai materi praktek prepare dan table set up. Latihan dilakukan 6




Wahyuningsih                                                                                                          Penerapan Metode Tutor



kali. Materi latihan terdiri dari: 1 x pemantapan materi, selanjutnya praktek prepare dan table set up sampai mencapai penguaasaan kompetensi prepare dan table set up dengan kriteria semua langkah-langkah prepare dan tble set up betul dan waktu yang digunakan minimal 10 menit. Selanjutnya dipilih 3 orang tutor, karena jumlah mahasiswa dalam rombel tata hidang dan pelayanan makanan dan minuman yang diambil dalam penelitian ini jumlahnya hanya 18, jadi ratio tutor dan mahaiswa yang dibimbing adalah 1: 5. (3) Menyiapkan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran tata hidang dan pelayanan makanan 1, yaitu peralatan yang digunakan untuk teori maupun praktek materi prepare alat dan table set up berupa meja kursi makan, alat makan, gelas, piring dan lenan. Tanpa alat tersebut pembelajaran tindakan akan berlangsung, untuk itu sebelum proses pembelajaran berlangsung perlu dipersiapkan dan dicek.

Pelaksanaan Tindakan, setelah tahap persiapan selesai, dosen melanjutkan ke tahap pelaksanaan dengan memberikan program, melakukan observasi/pengamatan, dan pengarahan kepada tutor, kegiatan tersebut adalah: (1) Pada awal tahap ini dosen menyampaikan program kepada tutor agar tutor dapat mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh dosen. Tutor diberikan program pembelajaran berupa petunjuk pengajaran, mendiskusikan dan menetapkan indikator-indikator penilaian yang akan digunakan (baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa), bilamana perlu mahasiswa dapat menilai hasil kerjanya sendiri atau menilai hasil kerja temannya. (2) Memberikan petunjuk kepada tutor. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dilakukan totor, terlebih dahulu tutor diberi petunjuk, pengarahan tentang apa dan bagaiman yang harus dilakukan oleh tutor didepan temannya.(3) Melaksanakan tindakan berupa proses pembelajaran oleh tutor sesuai dengan rencana tindakan yang disusun.
Observasi/Evaluasi dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran oleh dosen anggota penelitian yang lain. Observasi ditujukan baik


pada dosen dan tutor sebaya pada saat memberikan kuliah maupun pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan lembar observasi. Untuk dosen dan tutor sebaya pada saat memberikan kuliah, apakah pelaksanaan pembelajarannya sudah sesuai dengan langkah-langkah strategi Pembelajaran Tutor Sebaya yang telah direncanakan?. Untuk mahasiswa, apakah dalam mengikuti perkuliahan dan melakukan kegiatan praktik apakah sudah mengikuti arahan dari dosen atau dari tutor. Disamping itu pada tahap ini juga dilakukan evaluasi hasil belajar mahasiswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator yang telah ditetapkan.

Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap observasi/evaluasi, dianalisis dan dilakukan refleksi, apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dapat meningkatkan pembelajaran Tata Hidang I atau belum, selain itu apakah masih ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya tersebut. Apabila hasil pembelajaran pada siklus pertama belum sesuai dengan indikator pencapaian, maka akan dilanjutkan kegiatan siklus ke 2 dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan hasil refleksi pada siklus pertama.

Siklus II, Perencanaan tindakan pada siklus II ini diupayakan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan ini ditindak lanjuti dengan;

pelaksanaan tindakan, Observasi/Evaluasi, Refleksi (pada prinsipnya sama dengan kegiatan siklus I) Siklus III, Perencanaan tindakan kelas pada siklus III ini diupayakan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus II. Kegiatan ini ditindak lanjuti dengan;

Pelaksanaan tindakan, Observasi/ Evaluasi,

Pada tahap ini diharapkan hasil belajar mahasiswa telah sesuai denganindikator yang telah ditetapkan. Namun apabila hasil belum sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, maka penelitian tindakan kelas ini diberhentikan. Karena sesuai dengan rencana, PTK ini dilakukan dalam 3 siklus, Refleksi (pada prinsipnya sama dengan kegiatan siklus



57



58

Selama proses pembelajaran

Sebelum proses pembelajaran

Observasi dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran oleh dosen dan anggota
Hal yang dilakukan dosen sebelum proses penelitian yang lain. Observasi ditujukan pembelajaran siklus 1 dapat diuraikan sebagai kepada tutor sebaya pada saat pembelajaran berikut: Menyiapkan ruang praktek; praktek dan kepada mahasiswa yang
Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk mengikuti perkuliahan dengan menggunakan praktek materi prepare alat dan table set up lembar observasi. Untuktutor sebayapada saat berupa meja kursi makan, alat makan, gelas, memberikan kuliah, apakah pelaksanaan piring dan lenan; Membagikan panduan pembelajarannya sudah sesuai dengan petunjuk praktek yang telah dipersiapkan oleh langkah-langkah strategi Pembelajaran Tutor dosen sesuai dengan rencana perkuliahan Sebaya yang telah direncanakan?. Untuk kepada mahasiswa yaitu prepare dan table set mahasiswa, apakah dalam mengikuti up; Mengarahkan tutor untuk membimbing perkuliahan dan melakukan kegiatan praktik praktek prepare dan table set up. sudah mengikuti arahan dari tutor. Tahap ini
juga dilakukan evaluasi hasil belajar mahasiswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator yang telah ditetapkan.
Pada awal tahap ini dosen menyampaikan Hasil yang diperoleh dari penilaian praktek program kepada tutor agar tutor dapat yang dilaksanakan terhadap 15 mahasiswa mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan padasiklus 1 dapat dilihat pada tabel1 berikut:

Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus 1

Observasi/Evaluasi.

II) Hasil ini selanjutnya dipergunakan sebagai  oleh dosen. Tutor  diberikan program pertimbangan   untuk   memperbaiki  pembelajaran berupa petunjuk pengajaran, pembelajaran pada siklus berikutnya, gambar1  mendiskusikan dan menetapkan indikator-adalahdiagram alir prosesPTK.       indikator penilaian yang akan digunakan (baik Kriteria  keberhasilan,  Penelitian  oleh dosen maupun oleh mahasiswa), bilamana Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil apabila  perlu mahasiswa dapat menilai hasil kerjanya hasil belajar praktek prepare dan table set up  sendiri atau menilai hasil kerja temannya. mahasiswa dalam mata kuliah tata hidang jika  Memberikan petunjuk kepada tutor. Sebelum mahasiswa yang mendapat nilai BC dan C  pelaksanaan pembelajaran dilakukan totor, berkurang dari 65% menjadi 25%.       terlebih dahulu diberi petunjuk, pengarahan
tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh tutor didepan temannya. Melaksanakan tindakan berupa proses pembelajaran praktek oleh tutor sebaya sesuai dengan rencana tindakan yang disusun. Tutor menyampaikan tujuan dan menyiapkan mahasiswa untuk menerima informasi materi praktek prepare dan table set up. Tutor mendemontrasikan teknik prepare dan table set up. Mahasiswa praktek prepare dan table set up. Selama praktek berlangsung tutor
mengecek penguasaan teknik prepare dan table Gambar1. Diagram Proses PTK set up. Menilai hasil praktek yang telah dicapai
oleh mahasiswa.
HASIL PEMBAHASAN

Wahyuningsih
Penerapan Metode Tutor


Wahyuningsih                                                                                                          Penerapan Metode Tutor





Tabel 1. Hasil Penilaian Siklus 1


NO
NILAI
NILAI
JUMLAH
%


ANGKA
HURUF



1
86- 100
A
0
0

2
81 – 85
AB
2
13.3

3
71 – 80
B
3
20

4
66 – 70
BC
3
20

5
61 – 65
C
7
46.7

6
56 – 60
CD
0
0


Total

15
100

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil praktek mahasiswa dalam praktek prepare dan table set up, yang memperoleh nilai AB hanya 2 mahasiswa (13,3%), yang mendapatkan nilai B 3 mahasiswa (20%), dan yang mendapatkan nilai BC 3 mahasiswa (20%), dan 7 mahasiswa memperoleh nilai C, sehingga baru 30.3 % mahasiswa yang mendapatkan nilai baik. Hasil ini menunjukkan bahwa kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas yang telah ditetapkan belum tercapai. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini perlu dilanjutkan pada siklus 2.


Refleksi

Berdasarkan analisis hasil tindakan pada siklus 1, ternyata ditemukan beberapa hambatan pada saat proses perkuliahan menggunakan metode belajar tutor sebaya. Adapun hambatan yang muncul dalam siklus 1 yaitu: (1) Pada siklus I ini terjadi proses adaptasi dalam pelaksanaan metode pembelajaran tutor sebaya, dosen, tutor, mahasiswa pada siklus I masih mencari bentuk dan kegiatan dan peran yang sesuai dengan mereka, sehingga muncul pelaksanaan kegiatan pada saat praktek tutor masih ragu-ragu akan perannya, sehingga belum optimal dalam membimbing mahasiswa, tutor masih grogi, sehingga sering melakukan kesalahan.

(2) Penguasaan materi praktek masih kurang sehingga, sebagian mahasiswa pada saat praktek masih salah dalam peletakan alat dalam table set up, hal ini membuat waktu yang dibutuhkan mahasiswa dalam prepare dan table set up agak lama, rata-rata 20 menit




(lama). Perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 yaitu memperbaiki skenario pembelajaran dengan langkah: (1) mengoptimalkan peran tutor dalam membimbing mahasiswa saat praktek., disamping itu dosen perlu memberikan arahan kepada mahasiswa yang bertugas sebagai tutor dengan cara memberikan tambahan atau melakukan pemantapan materi tentang prepare dan table set up, sehingga tutor mempunyai kemampuan lebih dari temannya (2) mengulang praktek materi prepare dan table set up, sehingga penguasaan materi praktek mahasiswa lebih baik, yang pada akhirnya akan berdampak pada standar waktu prepare dan table set updapat berkurangdari 20menit.

Hasil Pelaksanaan Tindakan siklus II

Persiapan dan Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil perolehan nilai praktek prepare dan table set up nilai yang diperoleh mahasiswa belum optimal, meskipun nilai tertinggi yang dicapai sudah ada yang memperoleh nilai AB namun baru 2 mahasiswa (13.3 %) sebagian besar (46.7%) perolehan nilai adalah BC dan C. Maka peneliti perlu mengadakan tindakan berikutnya. Pelaksanaan pada siklus II ini didasarkan pada temuan siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah membuat perbaikan skenario perkuliahan praktek prepare dan table set up, menyiapkan lembar observasi, mengoptimalkan peran tutor dalam membimbing mahasiswa saat praktek, melakukan pemantapan materi tentang prepare dan table set up dengan memerintahkan tutor, memberikan tugas kepada teman-teman mahasiswa mempelajari ulang materi, serta sebelum praktek mahasiswa diminta untuk menjelaskan langkah-langkah prepare dan table set up (3) memperpendek waktu prepare dan table set up kurang dari 20 menit.

Tindakan ini sudah melalui pertimbangan dengan tim dosen. Berikut ini adalah hasil siklus ke II, setelah dosen melakukan perbaikan dalam pembelajaran.



59


Wahyuningsih                                                                                                          Penerapan Metode Tutor



Hasil Penilaian siklus II

Hasil yang diperoleh dari penilaian praktek yang dilaksanakan terhadap 15 mahasiswa pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 1. Hasil Penilaian Siklus 2


NO
NILAI
NILAI
JUMLAH
%


ANGKA
HURUF



1
86- 100
A
2
13.3


2
81 – 85
AB
3
20

3
71 – 80
B
7
46.7


4
66 – 70
BC
2
13.3


5
61 – 65
C
1
6.7


6
56 – 60
CD
0
0



Total

15
100


Hasil praktek prepare dan table set up

seperti
tersaji
pada
tabel 1 di
atas
menunjukkan, bahwa nilai yang diperoleh sudah mengalami kenaikan, yaitu yang memperoleh nilai A ada 2 orang (13.3%) yang memperoleh nilai AB naik 1 orang dari siklus 1 menjadi 3 orang (20%) nilai B naik 4 orang dari siklus 1, menjadi 7 orang (46.7%) sedangkan yang memperoleh nilai BC dan C sudah turun yaitu dari 46.7% menjadi 20%. Meskipun perolehan nilai praktek yang diperoleh mahasiswa sudah naik dan sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas yang telah ditetapkan, namun dari waktu penyelesaian waktu prepare dan table set up rata-rata 15 menit. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini perlu dilanjutkan pada siklus 3


Refleksi

Hasil analisis tindakan pada siklus 2, terlihat sudah ada kemajuan dibandingkan dengan siklus I. Dalam pelaksanaan perkuliahan siklus II kegiatan tutor sudah berjalan sesuai dengan tugas yang ditentukan. Dalam kegiatan praktek prepare dan table set up, juga sudah mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Tutor dan mahasiswa sudah dapat berkomunikasi dengan


rileks, dan ketika mengalami kesulitan mahasiswa tidak ragu-ragu untuk bertanya kepada tutor. Pnguasaan materi prepare dan table set up baik sehingga pada saat praktek sudah tidak banya yang salah. Namun mahasiswa masih sangat hati-hati dalam melakukan prepare dan tble set up sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu rata-rata masih membutuhkan waktu 16 menit. Dari hasil yang didapatkan pada siklus II maka dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yaitu pada siklus III dengan persiapan sebagai berikut: memberikan latihan ulang untuk memperpendek waktu prepare dan table set up.

Hasil Pelaksanaan Tindakan siklusIII


Pelaksanaan siklus III didasarkan pada temuan hasil siklus II . Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah: memberikan latihan ulang untuk, untuk meningkatkan ketrampilan prepare dan table set up, sehingga waktu yang digunakan mahasiswa dalam prepare dan table set up dapat lebih cepat.


Hasil Penilaian siklus III


Tabel 1. Hasil Penilaian Siklus3


NO
NILAI
NILAI
JUMLAH
%


ANGKA
HURUF



1
86- 100
A
2
13.3

2
81 – 85
AB
4
20

3
71 – 80
B
6
46.7

4
66 – 70
BC
3
13.3

5
61 – 65
C
0
0

6
56 – 60
CD
0
0


Total

15
100

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil praktek prepare dan table set up siklus III terus mengalami kenaikan meskipun kecil yaitu yang memperole nilai AB naik dari 3 orang menjadi 4 orang, atau bertambah 1 orang, sedangkan yang memperoleh nilai C sudah tidak ada. Waktu yang dibutuhkan dalam prepare dan table set up turun menjadi rata-rata 12,5 menit.





60


Wahyuningsih                                                                                                          Penerapan Metode Tutor



Refleksi

Pelaksanaan pada siklus III ini berdasarkan pengamatan sudah menunjukkan peningkatan dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya, dimana dalam pembelajaran antara tutor dan teman yang lain sudah terjalin komunikasi yang baik, sudah dapat saling bekerja sama. Tutor menguasai materi dengan baik, sudah dapat menjelaskan ataupun membimbing temannya yang membutuhkan, selain itu tutor sudah lebih percaya diri. Sebaliknya mahasiswa merasakan lebih mudah berkomunikasi dengan tutor, sehingga apabila ada kesulitan dapat langsung menanyakan kepada tutor dengan gaya bahasa teman sebaya. Hal ini mendukung tercapainya tujuan dalam pebelajaran ini yaitu meningkatnya prestasi ketrampilan prepare dan table set up.Peran Dosen yang tidak kalah penting adalah materi yang disampaikan tutor mencapai tingkat kebenaran yang baik.


Pembahasan

Mata kuliah Tata Hidang merupakan mata kuliah yang tujuan akhirnya mahasiswa menguasai pengetahuan tentang perabot, peralatan makan, hidang dan minuman, linen, serta fungsinya dalam pelayanan makan dan minum. Menguasai ketrampilan teknik dasar penataan meja hidang (table set up) serta pelayanan makanan dan minuman. Melalui pembelajaran tutor sebaya prestasi dalam teori dan praktek prepare dan table set up yang diperoleh mahasiswa meningkat. Hal ini karena pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu metode yang memberi kesempatan kepada mahasiswa agar lebih aktif untuk bertanya, tentang apa saja yang mereka belum fahami. Melalui tutor sebaya yang tak lain adalah temannya sendiri maka mahasiswa tidak akan merasa malu untuk bertanya pada tutornya tersebut yaitu kepada temannya sendiri, karena dengan temannya sendiri tidak akan ada rasa enggan, canggung, malu, rendah diri, sehingga bagi mahasiswa tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Selain itu bahasa


teman sebaya lebih mudah dipahami sehingga akan lebih mempermudah mahasiswa dalam proses pemahamannya.
Pembelajaran yang dilakukan mengembangkan pula diskusi antar siswa sehingga secara langsung mampu mengembangkan sistem gotong royong atau kerja sama antar mahasiswa. Kondisi ini akan berdampak positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Mahasiswa mendapat bantuan dari teman sebayanya sehingga akan merasa nyaman mendapat bantuan dari teman lainnya daripada dari dosennya. Keberhasilan yang dicapai juga, karena hubungan antar personil saling mendukung, peduli. Mahasiswa yang lemah mendapat bantuan dari yang lebih kuat (tutor sebaya) sehingga tumbuh motivasi belajar. Motivasi inilah yang akan menimbulkan dampak positif pada proses belajar mengajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar, termasuk pada mata kuliah Tata Hidang

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya berdampak positif bagi dosen dan mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas perkuliahan Mata Kuliah Tata Hidang I, (2) Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya dapat mahasiswameingkatkan prestasi nilai praktek prepare dan table service, terbukti nilai terendah BC yang diperoleh mahasiswa berkurang dari 65%, menjadi 21% melalui 3 siklus, meningkat menjadi nilai B dan AB.

Saran


Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan: Penggunaan metode metode pembelajaran tutor sebaya untuk mata kuliah Tata Hidang Pelayanan Makanan Minuman, perlu diteruskan agar layanan terhadap mahasiswa pada praktek dapat optimal, sehingga berdampak pada prestai mahasiswa meningkat.




61


Wahyuningsih





Penerapan Metode Tutor

DAFTAR PUSTAKA




Aria Djalil. 1997.  Pembelajaran  Kelas

_____________, 1999. Penelitian Tindakan
Rangkap PGSD. Jakarta. Depdikbud.

Erman, Suherman, dkk 2001. Strategi

Kelas, Bahan Pelatihan Dosen LPTK.

Guru
Sekolah Menengah.
Jakarta:
Pembelajaran
Matematika

Proyek
PGSM
Dirjen
Dikti,
Kontemporer. Bandung: JICA


Depdiknas.



Jurusan TJP. 2008. Dokumen Kurikulum

_____________, 2008. Panduan Penelitian
Angkatan 2007. Semarang. UNNES

DIPA UNNES.



Press



Andreas Prijono, Djunaedi. 2001. Petunjuk
Sukamto. 1989. Pembuatan
Hand
– Out

Praktis
Classroom-based
Action
Pengajaran  Keterampilan
PKK.

Research.
Semarang:
Depdiknas

Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta.

Jateng











Winataputra Udin S. 1999. Pendekatan

Arends, RicardI. 1977. Classroom
Instruction

and
Management.
New
York:
Pembelajaran Kelas Rangkap PGSD:

Jakarta Depdikbud.



McGraw-Hill.






No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update