Pengertian dan definisi Perkembangbiakan Generatif -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengertian dan definisi Perkembangbiakan Generatif

| 9:04 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-12T07:09:32Z

Pengertian dan definisi Perkembangbiakan Generatif.  Perkembangbiakan generatif di sebut juga dengan istilah reproduksi generatif. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi pada tumbuhan ataupun hewan. Selama mereka memiliki alat kelamin, maka tumbuhan tersebut dapat berkembangbiak secara generatif, kecuali ada kelainan-kelainan tertentu yang menyebabkan alat-alat kelamin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Proses pembuahan pada hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Pembuahan pada hewan adalah proses peleburan antara sel telur (sel kelamin betina) dan sel sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Karena adanya proses pembuahan makan Perkembangbiakan secara generatif menghasilkan individu yang memiliki perpaduan sifat-sifat dari kedua induknya. Berikut ini adalah pengertian cara perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan secara generatif.

1. Perkembangbiakan generatif pada Tumbuhan

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia dan binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah proses pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
  • Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
  • Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh:Clamydomonas (ganggang biru).
  • Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
  • Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.
2. Perkembangbiakan generatif pada hewan

Perkembangangbiakan generatif pada hewan dimulai dengan perkawinan yang juga di iringin dengan peristiwa pembuahan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya alat kelamin jantan dan kelamin betina. Setelah kedua alat kelamin menyatu maka akan terjadi proses pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot inilah yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan generatif hanya terjadi pada makhluk hidup tingkat tinggi. Dimana makhluk hidup seperti ini memiliki alat kelamin yang jelas sehingga bisa di tentukan mana jantan dan betinannya. Ada juga makhluk hidup yang memiliki dua alat kelamin pada satu tubuh sehingga dapat mengawini diri sendiri. Makhluk hidup yang mempunyai 2 alat kelamin di sebut hemaprodit.
Proses perkembangbiakan secara generatif ini memerlukan waktu yang lumayan lama. Karena harus melalui beberapa proses, seperti perkawinan/penyerbukan, pembuahan, lalu proses kehamilan (pada hewan) dan pembentukan buah (pada tumbuhan). Meskipun lama, namun perkembangbiakan generatif inilah yang merupakan suatu proses perkembangbiakan yang dapat menghasilkan makhluk hidup dengan banyak variasi yang merupakan hasil dari perpaduan dari sifat-sifat indukya.

Proses Penyerbukan Pada Tumbuhan – Reproduksi generatif merupakan sebuah peritiwa terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan atau fertilisasi pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan atau persarian.

Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.

Jenis-jenis  penyerbukan

Berdasarkan asal serbuk sari

  • Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
  • Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
  • Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
  • Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.

Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik. Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh:

  • Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
  • Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay; Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
  • Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
  • Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya).
Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
  • Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin. Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah: bunganya tidak bermahkota; serbuk; sarinya bergantungan kedudukannya; serbuk sarinya banyak dan ringan; kepala putiknya besar. Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.

  • Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan. Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi: Entomogami:penyebabnya adalahserangga.Tumbuhan yang penyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri-ciri: mahkota bunga berwarna mencolok; mengeluarkan bau yang khas; mempunyai kelenjar madu Zoidiogame dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni: Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air; Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.; Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput.

  • Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.

  • Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya, tumbuhan vanili. pada kelompok padi, jagung, alang2 dsb penyerbukannya dibantu angin kebanyakan bunga diserbuki oleh serangga Burung Kolibri, salah satu hewan penyerbuk. Bunga Vanili, salah satu contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu manusia.[ps]

Contoh tanaman yang menyerbuk sendiri adalah gandum, jelai, padi, kedelai dan lain-lain. Penyerbukan silang lebih umum terjadi dibanding dengan penyerbukan sendiri. Penyerbukan silang menghasilkan kombinasi satuan keturunan yang lebih beragam dari keduanya. Pengaruh langsung dari penyerbukan silang adalah banyaknya species dari produksi biji yang dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari turunannya.
Serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami atau dengan bantuan manusia. Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantaraan angin, hewan, dan air. . Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut polinator.

Penyerbukan sendiri (autogami) 

adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga itu sendiri. Contohnya bunga telang dan bunga turi.

Penyerbukan tetangga (geitonogami) 

adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang masih berada pada suatu tumbuhan yang sama. Contohnya bunga jagung.

Penyerbukan silang (alogami) 

adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang berada pada tumbuhan lain yang sejenis. Penyerbukan ini sering disebut juga persilangan.

Penyerbukan oleh angin

Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh angin sebagai berikut. Bunganya tidak berwarna dan tidak mempunyai kelenjar madu. Serbuk sari berjumlah banyak dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Kepala sari besar dan tangkai sari panjang serta bergoyang jika ditiup angin. Putiknya terentang ke luar, panjang, dan berbulu. Contohnya adalah bunga kelapa, rumput, dan jagung.

Penyerbukan oleh hewan

Hewan yang umumnya berfungsi sebagai perantara penyerbukan adalah serangga, misalnya kupu-kupu dan lebah. Selain serangga, hewan lain yang dapat berperan sebagai perantara penyerbukan antara lain siput, burung, dan kelelawar. Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh hewan adalah memiliki mahkota berwarna-warni sebagai daya tarik, berbau harum, dan mempunyai kelenjar madu. Serbuk sarinya berlendir sehingga dapat melekat di tubuh hewan. Putik tersembunyi dan berlendir. Kupu-kupu, lebah, dan kumbang akan dating menghisap madu, dan serbuk sari akan menempel di tubuhnya. Ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, pernyerbukan pun terjadi.

Penyerbukan oleh air

Penyerbukan ini terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air, misalnya Hydrilla. Serbuk sari terbawa aliran air masuk ke kepala putik.

Penyerbukan oleh manusia

Selain secara alami, penyerbukan juga dapat dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal sehingga ada bunga jantan dan bunga betina. Untuk mempermudah penyerbukannya, bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian ditempelkan pada bunga betina yang sudah masak.

1 comment:

  1. Pencegahan pembakaran itu dilakukan dengan menganggap selesai prosesnya walaupun kandungan fosfor masih tetap tinggi. Guna mengikat fosfor yang terbentuk pada proses ini maka diberi bahan tambahan batu kapur agar menjadi terak. Terak yang bersifat basa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupuk fosfat. Hasil proses yang keluar dari konvertor Thomas disebut baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas terdekat

    ReplyDelete

×
Berita Terbaru Update