Singapura kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Bahkan, wabah kali ini
telah membuat Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit (RS) negara itu mulai
dipenuhi pasien.
Sebuah video beredar luas terkait penuhnya UGD di Outram Community
Hospital. Video yang dimuat The Straits Times dalam akun
Facebook-nya, Selasa (12/12/2023), menunjukan beberapa pasien bahkan
menunggu untuk mendapatkan tempat tidur.
Seruan ini muncul ketika infeksi Covid-19 dan jumlah pasien rawat inap
meningkat, sehingga memberikan beban pada rumah sakit di Singapura. Seorang
pensiunan berusia akhir 70-an, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan
dia keluar dari Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) setelah dirawat selama tiga
malam karena infeksi paru-paru.
Hal ini terjadi pada minggu terakhir bulan November, minggu dengan jumlah
infeksi Covid-19 tertinggi yang tercatat pada 2023 hingga saat ini.
"Meskipun triase awal dan tes di UGD pada pukul 9.30 pagi tanggal 25
November berlangsung cepat dan efisien, menunggu tempat tidur di bangsal
adalah hal yang menyakitkan," ujarnya kepada The Straits Times.
Pensiunan tersebut mengatakan dia melihat pasien di tempat tidur troli di
sepanjang koridor di luar ruang observasi UGD saat dia didorong ke ruang
tunggu.
"Saya diberitahu bahwa tidak ada tempat tidur yang tersedia di bangsal
karena sudah terisi penuh. Saya kemudian ditempatkan di aula besar unisex
dekat Outram Community Hospital."
"Rasanya seperti berada di stasiun Grand Central (di New York City), dengan
lalu lintas pasien yang terus-menerus didorong dari ruang gawat darurat dan
pasien menuju bangsal mereka," katanya.
Dalam jawabannya kepada The Straits Times, pejabat ketua Divisi
Kedokteran di SGH Geoffrey Samuel mengatakan pasien dari UGD dapat
ditempatkan di bangsal sementara di Outram Community Hospital sambil
menunggu masuk.
"Kami menyadari bahwa lingkungan fisik mungkin tidak ideal, namun kami
ingin memberikan jaminan bahwa pasien menerima tingkat perawatan medis yang
sama seperti di bangsal normal. Rekan-rekan kami juga memastikan pasien
tetap nyaman selama menunggu," ujarnya.
Ia menambahkan, pasien yang kondisinya tidak terlalu kritis dapat menerima
perawatan yang tepat melalui jalur alternatif, termasuk Mobile Inpatient
Care @ Home, di mana pasien menerima perawatan setingkat rumah sakit selama
berada di rumah.
"Pasien yang cocok dari UGD dan bangsal rawat inap juga dipindahkan ke
Outram Community Hospital atau fasilitas perawatan transisi untuk perawatan
bertahap."
Dalam pekan yang berakhir pada tanggal 2 Desember, 32.035 orang didiagnosis
mengidap Covid-19. Ini merupakan jumlah infeksi tertinggi yang tercatat
hingga saat ini pada tahun 2023.
Kementerian Kesehatan (Depkes) meningkatkan kewaspadaan pada tanggal 8
Desember, namun meyakinkan masyarakat bahwa jumlah ini tidak sebanyak selama
pandemi. Mereka juga menegaskan bahwa varian yang beredar tidak menyebabkan
penyakit yang lebih parah.
Copas dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20231212121450-4-496448/covid-19-meledak-di-singapura-ugd-penuh-tak-ada-tempat-tidur
No comments:
Post a Comment