48% BBM di Brasil Sudah Diganti Tebu-Jagung! -->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

48% BBM di Brasil Sudah Diganti Tebu-Jagung!

| 10:28 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-24T15:29:37Z

bbm Tebu-Jagung
 

Brasil adalah negara produsen bioetanol atau Bahan Bakar Nabati (BBN) terbesar di dunia. Buktinya, Negeri Samba ini sudah mencampurkan bioetanol sebagai bahan campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 48%.

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Executive Director Brazillian Ethanol Cluster (APLA), Flavio Castellari. Dia bilang, saat ini brasil sudah hampir mencampurkan dengan rasio hampir mencapai 50% berasal dari bioetanol dan 50% bahan bakar minyak.

"Saat ini di Brasil, kami mencampurkan 27% bensin kami dengan etanol, kami juga memiliki etanol di beberapa stasiun. Dan rata-rata, kita mengganti antara 40% dan 48% bahan bakar kita dengan etanol. Jadi saat ini di Brasil, kurang lebih antara 50% bensin dan 50% etanol," ungkap Castellari kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Rabu (24/1/2024).

Castellari menyebutkan saat ini Brasil juga sudah menggunakan BBM yang dicampurkan dengan bioetanol sebanyak 40% hingga 50%. "Jadi kita bisa mengganti dengan produksi etanol di Brazil, sekitar 45-50% bahan bakarnya," tambahnya.

Adapun, dia mengatakan saat ini Brasil memanfaatkan tebu sebagai salah satu bahan dasar biooetanol yang diproduksi di sana. Volume produksi bioetanol dari tebu di brasil sebesar 32 miliar liter di tahun 2023 lalu.

Namun, tidak hanya tebu, Brasil juga memanfaatkan jagung sebagai bahan dasar bioetanol yang mana pada tahun 2023 lalu Brasil memproduksi bioetanol dari jagung dengan volume 6 miliar liter. "Saat ini, kita memiliki sekitar 32 miliar liter etanol yang diproduksi menggunakan tebu dan 6 miliar liter etanol menggunakan jagung sebagai bahan bakunya," tuturnya.

"Jadi kita tahu saat ini di Brasil, kami memproduksi, seperti 80% etanol kami berasal dari tebu dan 20% etanol kami berasal dari jagung," tambahnya. Dengan begitu, Brasil memproduksi total 38 miliar liter bioetanol dengan bahan baku tebu dan jagung sepanjang 2023 lalu.

Seperti diketahui, Indonesia sudah memanfaatkan tebu menjadi BBM, khususnya bensin. Hal ini menunjukkan upaya RI untuk bisa memanfaatkan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molase) sebagai sumber bahan bakar kendaraan sudah mulai diimplementasikan.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan PT Energi Agro Utama (Enero), anak usaha dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk memproduksi bioetanol berbasis tetes tebu (molase). Adapun jumlah produksi bioetanol kini mencapai 30 ribu kilo liter (kl) per tahun.

"Secara total volume itu sekarang produksinya mencapai 30.000 kilo liter," ungkap Riva kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (5/12/2023).

Riva menyebut, sebagian dari produksi bioetanol tersebut dialokasikan untuk memproduksi BBM Pertamax Green 95 yang merupakan campuran antara BBM fosil dan bioetanol sebesar 5% (E5). "Sebagian dari 30 ribu kilo liter itu kita offtake (ambil) untuk memproduksi Pertamax Green 95," tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa hingga saat ini antusias masyarakat untuk menggunakan Pertamax Green 95 semakin meningkat walaupun terhitung usia komersialisasi Pertamax Green 95 hingga saat ini baru 5 bulan. "Tapi memang animo masyarakat untuk produk Pertamax Green 95 ini cukup baik," bebernya.

Dengan begitu, pihaknya mengungkapkan pemanfaatan produk BBM bercampur dengan bioetanol tersebut sudah mencapai 5 ribu kl per hari.

"Ke depannya, kalau kita melihat volume saat ini, mungkin per harinya ada di sekitar 5 ribu liter per hari. Yang kita estimasikan di dalam satu bulan itu mencapai sekitar 150 ribu liter atau 150 kl. Nah harapannya ini akan meningkat 2-3 kali lipatnya di tahun 2024," tuturnya.

Copas dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20240124162939-4-508680/wow-48-bbm-di-brasil-sudah-diganti-tebu-jagung

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update