Israel Tunda Gencatan Senjata
Israel menunda gencatan senjata dengan Hamas yang disepakati berlaku mulai
hari ini, Minggu (19/1), kemudian lanjut memborbadir Jalur
Gaza.
Keputusan penundaan dilakukan pada menit-menit terakhir gencatan senjata
dimulai, atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Tim penyelamat pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel menewaskan
delapan orang.
Berdasarkan pernyataan dari kantor Netanyahu, IDF diperintah tak memulai
gencatan senjata hingga mereka menerima daftar nama-nama sandera yang akan
dibebaskan.
Di sisi lain, Hamas menekankan sangat komit untuk menjalankan kesepakatan
genjatan senjata. Namun, memang ada kesalahan teknis sedikit sehingga daftar
nama tawanan yang akan dibebaskan terlambat diberikan.
"Keterlambatan dalam memberikan nama-nama mereka yang akan dibebaskan pada
gelombang pertama adalah karena alasan teknis," kata Hamas, dikutip
AFP.
Namun, Hamas menekankan akan memberikan daftar nama sandera yang akan
dibebaskan secara bertahap setiap waktu.
Tayangan langsung AFPTV dari Gaza timur laut menunjukkan gumpalan asap
abu-abu sekitar 30 menit setelah gencatan senjata mulai berlaku, dan kembali
lagi sekitar 30 menit kemudian.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan tiga orang tewas di
Gaza utara dan lima orang di Gaza, sedangkan 25 orang terluka.
Dalam kesepakatan gencatan senjata, Israel dan Hamas sepakat untuk
membebaskan tiga sandera Israel dari tahanan sebagai imbalan atas kelompok
pertama tahanan Palestina.
Jika gencatan senjata berlanjut, total 33 sandera yang ditawan oleh militan
selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel akan dikembalikan
dari Gaza.
Berdasarkan kesepakatan itu pula, ratusan tahanan Palestina akan dibebaskan
dari penjara Israel.
copas dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250119154940-120-1188899/israel-tunda-gencatan-senjata-lanjut-bombardir-gaza
No comments:
Post a Comment