TikTok akhirnya bisa kembali mengoperasikan layanan e-commerce TikTok Shop
di Indonesia, dengan menggandeng pemain lokal. Raksasa China tersebut
menggandeng pemain lokal, Tokopedia, dengan menggelontorkan investasi
senilai US$ 1,5 miliar.
Dalam keterangan resmi, TikTok memegang saham pengendali sebesar 75,01% di
Tokopedia. Nantinya, TikTok Shop dan Tokopedia akan sama-sama berada di
bawah PT Tokopedia di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku
belum tahu apa-apa. Ia mengaku mengetahui soal penggabungan TikTok Shop dan
Tokopedia melalui media.
"Mereka akan masukkan [izin] pasti lewat BKPM. Nah, saya belum lihat di
atas meja saya. Saya tahu dari kalian [re: media]," ujarnya pada CNBC
Indonesia.
"Jangan-jangan TikTok dan Tokopedia sudah tahu kalian lebih penting dari
Menteri Investasi," ia menambahkan.
Kendati belum secara resmi memegang permohonan izin dari TikTok Shop dan
Tokopedia, namun Bahlil mengatakan penggabungan keduanya sudah jelas.
"Mekanismenya B2B. Tinggal persetujuan," ujarnya.
Terkait pengawasan bisnis keduanya, Bahlil mengatakan Tokopedia selama ini
sudah memegang izin untuk transaksi digital. Sementara itu, TikTok sebelum
menggandeng Tokopedia hanya boleh berperan sebagai media sosial.
"Kalau Tokopedia platformnya untuk bisnis, jadi nggak masalah [untuk
TikTok]," kata dia.
Copas
darihttps://www.cnbcindonesia.com/tech/20231212075514-37-496363/tiktok-investasi-ke-tokopedia-bahlil-belum-kasih-izin
No comments:
Post a Comment