Mantan Pejabat Pun Sulit Lari dari Pajak
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan
yakin penerapan sistem administrasi pajak, Coretax, akan menjadi
game changer atau mengubah arah perekonomian Indonesia.
Sistem ini diyakininya mampu mengatasi praktik pengemplangan dan
kebocoran pajak yang selama ini masih masif terjadi dan merugikan
perekonomian negara.
“Jadi, setahun ke depan, sistem ini akan jadi game changer buat negeri
ini. Bahkan, nanti ada mantan pejabat yang tidak patuh juga akan ketahuan.
Misalnya, saya ini mantan pejabat, saya sembunyikan sesuatu, pasti
ketahuan. Meski dulu paling berkuasa, tidak ada urusan,” kata Luhut dalam
konferensi pers perdana DEN di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Luhut mengatakan, setelah terintegrasi dengan sistem pemerintahan lain,
Core Tax akan mampu mendeteksi berapa banyak aset dan harta yang
sebenarnya dimiliki seseorang, berapa nilai transaksi rutinnya di berbagai
platform e-commerce, sampai seberapa sering seseorang bepergian ke luar
negeri.
Wajib pajak akan semakin sulit menyembunyikan aset, harta, dan kapasitas
ekonominya dari kewajiban pajak. Pasalnya, sistem otomatis akan mendeteksi
input data yang tidak benar.
Luhut mengatakan, setelah terintegrasi dengan sistem pemerintahan lain,
Core Tax akan mampu mendeteksi berapa banyak aset dan harta yang
sebenarnya dimiliki seseorang, berapa nilai transaksi rutinnya di berbagai
platform e-commerce, sampai seberapa sering seseorang bepergian ke luar
negeri.
Wajib pajak akan semakin sulit menyembunyikan aset, harta, dan kapasitas
ekonominya dari kewajiban pajak. Pasalnya, sistem otomatis akan mendeteksi
input data yang tidak benar.
Luhut juga mengungkapkan kritik Bank Dunia (World Bank) kepada Indonesia
dalam kinerja penerimaan pajak.
Bank Dunia bahkan menyamakan Indonesia dengan Nigeria karena buruk dalam
memungut pajak dari rakyat, sehingga penerimaan pajak menjadi tidak
maksimal.
"World Bank itu kritik kita bahwa kita salah satu negara yang
meng-collect pajaknya tidak baik. Kita disamakan dengan Nigeria," ucap
Luhut.
Pemungutan pajak di Indonesia yang belum maksimal diakuinya. Dia
mencontohkan, dari sekitar 100 juta lebih kendaraan bermotor di Indonesia,
hanya sekitar 50 persen yang membayar pajak kendaraan.
"Jadi Anda bisa bayangkan kepatuhan kita itu sangat rendah, sangat
rendah," kata Luhut.
Untuk itu, DEN mengupayakan digitalisasi untuk mengoptimalisasikan
penerimaan negara.
Dengan menerapkan government technology (GovTech), diperkirakan potensi
penerimaan negara yang dapat dikumpulkan mencapai 6,4 persen dari PDB atau
setara Rp 1.500 triliun.
Copas dari
https://money.kompas.com/read/2025/01/09/220159326/luhut-yakin-coretax-jadi-game-changer-sebut-mantan-pejabat-pun-sulit-lari-dari
No comments:
Post a Comment