ALASAN MENGAPA KITA JUGA DISEBUT SEBAGAI KETURUNAN ABRAHAM
Umat Islam dan Kristiani sama- sama menghormati Bapa Abraham, namun
keduanya berbeda pandangan tentang siapa anak yang dikurbankan oleh
Abraham. Umat Islam menganggap bahwa yang dikurbankan adalah Ismael,
sedangkan umat Kristiani menganggap Ishak-lah anak yang dikorbankan. Umat
Islam umumnya mendasari pandangan mereka atas ayat Kej 22:2; Firman-Nya:
“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau
kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di
sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan
kepadamu.” Mereka beranggapan karena Ismael adalah anak tunggal Abraham
selama 13 tahun sebelum Ishak lahir, maka anak yang disebut dalam Kej 22:2
ini adalah Ismael. Namun sebenarnya, ayat- ayat Al Qur’an sendiri tidak
ada yang menyebutkan secara eksplisit siapakah nama anak Abraham yang
dikorbankan ini. Sedangkan Kitab Suci jelas menyebutkan secara eksplisit
bahwa anak yang dikorbankan ini adalah Ishak.
“Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan
Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya
yang tunggal…” (Ibr 11:17)
“Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di
atas mezbah?” (Yak 2:21)
Kita ketahui bahwa umat muslim beranggapan bahwa Kitab Suci telah
‘diselewengkan’ (terutama oleh Rasul Paulus) sehingga yang harusnya
Ismael, kemudian dituliskan sebagai Ishak. Namun anggapan ini tidak benar,
sebab jika kita membaca Kitab Suci, bahkan dari Perjanjian Lama itu
sendiri kita ketahui bahwa anak perjanjian itu adalah Ishak:
Ishaklah yang menjadi anak satu- satunya yang dijanjikan Allah, sebab
Allah berjanji bahwa anak perjanjian itu akan lahir dari Sarah- bukan
wanita yang lain (lih. Kej 17:15-21). Hal ini juga tercantum dalam Qur’an
(Surah 11:69-73, 37:112-113, 51:24-30). Ismael tidak pernah disebut
sebagai anak perjanjian.
Ishak dikandung secara mukjizat atas ibu yang sudah tua dan mandul dan
ayah yang juga sudah tua, dan inipun disebut dalam kitab Qur’an (lih. Kej
17:15-17, 18:9-15, 21:1-7; Gal 4:28-29; Surah 11:69-73, 51:24-30). Ismael
dikandung tanpa melibatkan mukjizat dari Tuhan.
Tuhan berjanji bahwa keturunan Ishaklah yang akan mewarisi tanah yang
dijanjikan kepada Abraham (Kej 13:14-18; 15:18-21; 28:13-14). Ismael tidak
mempunyai bagian di dalam tanah perjanjian yang dijanjikan kepada
Abraham.
Untuk alasan- alasan inilah Ishak disebut sebagai anak tunggal Abraham sebab Allah menganggap Ishak sebagai anak satu- satunya yang dijanjikan Allah kepada Abraham.
ALASAN MENGAPA KITA BERHAK MENERIMA KESELAMATAN,PADAHAL KITA SEBELUMNYA ADALAH DISEBUT KAFIR.
Orang-orang Kristen yang baru percaya maupun yang telah lama percaya
memerlukan kepastian mengenai hidup baru yang mereka telah terima di
dalam Kristus. Akibat munculnya berbagai angin pengajaran, orang-orang
Kristen sering dilanda keraguan dan kekuatiran mengenai keputusan yang
mereka telah ambil untuk percaya kepada Kristus. Mereka sering
mempertanyakan apa sebenarnya makna keputusan untuk percaya kepada Kristus
di dalam kehidupan mereka.
Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, terlepas dari apakah kita
memahaminya atau tidak, jaminan kekal bagi mereka yang berada di dalam
Kristus sudah merupakan suatu realita rohani yang pasti. Kepercayaan
seseorang terhadap jaminan di dalam Kristus ini tak akan dapat mengubah atau
membatalkannya. Apabila kita telah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus
dan telah mengakui serta menerima karyaNya untuk keselamatan kita, apapun
dan bagaimanapun perasaan dan pikiran kita, jaminan itu sudah merupakan
realita yang pasti. Ini merupakan doktrin yang amat sangat penting karena
apabila dipahami secara benar akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan orang
percaya. Ini tidak hanya memberikan kepastian mengenai keselamatan melainkan
juga memberikan kepastian mengenai pemeliharaan Allah bagi kehidupan orang
percaya.
Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Apabila seseorang belum memiliki kepastian keselamatan, itu berarti kita harus mulai dengan terlebih dahulu menyampaikan Injil untuk memastikan bahwa mereka telah benar-benar percaya kepada Kristus. Sesudah itu barulah kita beralih kepada aspek-aspek kehidupan lainnya yang membutuhkan kepastian
ALASAN MENGAPA ALLAH MAU MENYELAMATKAN BANGSA ISRAEL DAN BANGSA KAFIR
Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraharn.” Ayat ini harus dibaca berulang-ulang. Pengertian terhadap ayat tersebut akan menghindarkan kita dari banyak kesalahan. Dan tidak sulit untuk mengerti ayat itu. Pegang saja apa yang dikatakannya, rnaka engkau akan mengerti.
-
Pertama, ayat itu menunjukkan kepada kita bahwa Injil telah diberitakan
paling sedikit sejak permulaan zaman Abraham.
-
Allah sendirilah yang rnemberitakannya; jadi itu adalah satu-satunya
Injil yang benar.
-
Itu adalah Injil yang sama dengan yang diberitakan Paulus; sehingga kita
tidak mempunyai Injil lain kecuali yang di miliki Abraham.
-
Injil zaman sekarang tidak berbeda dan apa yang ada pada zaman Abraham,
karena zamannya adalah zaman Kristus. Yohanes 8:56.
Allah yang menuntut hal-hal yang sama sekarang seperti yang dituntutNya dahulu, tidak lebih dari itu. Lagi pula, Injil pada waktu itu diberitakan kepada orang-orang kafir, karena Abraham adalah orang kafir atau seorang penyembah berhala. ia dibesarkan sebagai seorang kafir, karena “Terah, ayah Abraham”, beribadah kepada allah lain” (Yosua 24:2) dan terus berlaku sebagai seorang penyembah berhala sampai Injil diberitakan kepadanya. Jadi pemberitaan Injil kepada bangsa kafir bukan merupakan hal yang baru pada zaman Petrus dan Paulus. Bangsa Yahudi dikeluarkan dari antara orang kafir dan hanya oleh pemberitaan Injil kepada orang kafir Israel dibangun dan diselamatkan. Lihat Kisah 15:14-18; Roma 11:25,26. Adanya orang-orang Israel akan selalu dan tetap merupakan bukti yang kuat bahwa Allah bermaksud menyelamatkan suatu umat dari antara bangsa-bangsa kafir. Dalam usaha menggenapi maksud inilah, maka bangsa Israel muncul.
Kita rnelihat bahwa rasul itu membawa orang-orang Galatia dan kita, kembali ke sumbernya — ke tempat di mana Allah sendiri memberitakan Injil kepada kita sebagai orang kafir. Tidak ada orang kafir yang dapat berharap untuk diselamatkan dengan cara yang lain atau dengan injil yang lain kecuali dengan cara yang olehnya Abraham diselamatkan.
No comments:
Post a Comment